Niat Puasa Ayyamul Bidh
Puasa ayyamul bidh juga memiliki niatnya tersendiri. Selebihnya, tata cara pelaksanaannya serupa dengan puasa-puasa lain pada umumnya. Berikut niat puasa ayyamul bidh:
نَوَيْتُ صَوْمَ أَيَّامِ الْبِيْضِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Terjemahan:Nawaytu shauma ayyâmil bîdl lillâhi ta’âlâ
Artinya, “Saya niat puasa ayyamul bidh (hari-hari yang malamnya cerah), karena Allah ta’âlâ.”
Baca Juga: Puasa 31 Hari Akan Melanggar Sunnah Nabi Muhammad
Jika ingin menggabungkan puasa ayyamul bidh dengan puasa Senin-Kamis, maka yang perlu dibacakan hanya niat puasa ayyamul bidh saja. Tidak perlu lagi membaca niat puasa Senin-Kamis. Puasa ayyamul bidh juga bisa digabung dengan puasa qadha pengganti puasa di bulan Ramadan.
Rasulullah SAW menganjurkan umat Islam untuk menjalankan puasa ayyamul bidh setiap bulannya, mengingat besaran pahala yang diperoleh. Anjuran ini bisa ditemukan dalam hadits riwayat Imam Nasa’i no. 2372 yang berisikan sebagai berikut:
Baca Juga: Hukum Ziarah Kubur Menurut Buya Yahya: Sunnah Nabi Muhammad
النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ صِيَامُ ثَلَاثَةِ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ صِيَامُ الدَّهْرِ وَأَيَّامُ الْبِيضِ صَبِيحَةَ ثَلَاثَ عَشْرَةَ وَأَرْبَعَ عَشْرَةَ وَخَمْسَ عَشْرَةَ
Artinya: Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, bersabda: "Puasa tiga hari setiap bulan adalah puasa Dahr dan puasa hari-hari Bidh (putih cerah karena sinar rembulan), adalah waktu pagi tanggal tiga belas, empat belas dan lima belas."
