Diceritakan oleh Ustaz Adi, Nabi Musa tak sengaja membunuh salah seorang manusia karena perdebatan antara dua suku yang coba ia leraikan.
“Berantem dua suku, dipisahin sama Nabi Musa. Satu dari suku yang sama dengan Nabi Musa, ngeyel. ‘Kamu kok misahin kita, harusnya kamu nolongin kita’. Ngeyel, ditempeleng. Enggak kuat (tamparannya, red), tapi meninggal,” ujar Ustaz Adi.
Dengan perbuatannya ini, Nabi Musa pun bertobat kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Doanya saat bertobat ini tertulis di dalam surat Al-Qasas ayat ke-16 yang berbunyi:
Baca Juga: Ustadz Adi Hidayat: Jangan Putus Asa Untuk Bertobat
قَالَ رَبِّ إِنِّى ظَلَمْتُ نَفْسِى فَٱغْفِرْ لِى فَغَفَرَ لَهُۥٓ ۚ إِنَّهُۥ هُوَ ٱلْغَفُورُ ٱلرَّحِيمُ
Qāla rabbi innī ẓalamtu nafsī fagfir lī fa gafara lah, innahụ huwal-gafụrur-raḥīm
Artinya: Musa mendoa: "Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah menganiaya diriku sendiri karena itu ampunilah aku". Maka Allah mengampuninya, sesungguhnya Allah Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.