Berkaitan dengan peringatan Hari Puisi Nasional ini, berikut salah satu karya puisi perjuangan milik Chairil Anwar, ‘Aku’:
Baca Juga: Sambangi Prabowo di Kemenhan, Susi Pudjiastuti Dapat Cendera Mata Buku
Kalau sampai waktuku
‘Ku mau tak seorang ‘kan merayu
Tidak juga kau
Tak perlu sedu sedan itu
Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya yang terbuang
Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang
Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih peri
Dan aku akan lebih tidak peduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi
Sebagai informasi, puisi tersebut terkait erat dengan masa pergerakan dan perjuangan pada masa awal kemerdekaan. Puisi ini mengisahkan kesetiaan, kerendahan diri, dan semangat keberanian Chairil dalam menghadapi kehidupannya.
Menurut laman Formadiksi UM, penyair-penyair nasional lahir membawa arah perubahan dalam dunia sastra berkat sosoknya yang menginspirasi.
Hari Puisi Nasional itu unik. Biasanya, penentuan hari-hari peringatan ditentukan berdasarkan hari kelahiran tokoh yang bersangkutan. Sebagai contoh, Hari Kartini pada hari kelahiran R.A. Kartini.
Dapat dibilang, peringatan hari puisi yang satu ini ditetapkan pada 28 April untuk mengenang dan mendramatisasi wafatnya Chairil Anwar selayaknya unsur drama dalam puisi, serta membangkitkan semangat berpuisi dalam diri masyarakat Indonesia.
Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024