Menu


Ganjaran Wanita Haid yang Melunasi Utang Puasa Ramadan Lalu Ikuti Puasa Syawal

Ganjaran Wanita Haid yang Melunasi Utang Puasa Ramadan Lalu Ikuti Puasa Syawal

Kredit Foto: Pexels/Thirdman

Konten Jatim, Surabaya -

Puasa Ramadan menjadi kewajiban yang harus dijalankan oleh umat Islam di bulan Ramadan. Namun, ada beberapa hal yang dapat menghalangi seseorang untuk berpuasa sebulan penuh, yaitu salah satunya wanita haid.

Dalam buku Fikih Sunnah Wanita karya Abu Malik Kamal ibn Sayyid Salim, wanita yang mengalami haid memiliki kewajiban untuk membayar utang puasanya meskipun haid keluar pada menit-menit terakhir sebelum terbenamnya matahari.

Baca Juga: Mana Lebih Utama, Puasa Syawal atau Bayar Utang Puasa Dahulu? Buya Yahya Bilang Begini

Barangsiapa yang mampu menuntaskan utang puasanya dan melaksanakan puasa Syawal selama enam hari, maka ia akan mendapat keutaman yang luar biasa.

“Demikian juga yang puasa Ramadan lalu dia batal dan punya hutang, kemudian sebelum puasa Syawal dia lunasi utang-utangnya dahulu, dia qada dulu baru dia puasa enam hari, maka dia juga mendapatkan pahala tersebut,” terang Ustadz Firanda Andirja, dikutip dari kanal YouTube Yufid.TV, Rabu (26/4/2023).

Lalu yang jadi masalah adalah ketika seseorang memiliki hutang puasa Ramadan, kemudian dia tidak berkesempatan mengqada utang puasa tersebut, dan sisa puasa Syawal tinggal sebentar, apakah dia boleh puasa Syawal dahulu?

Mengenai hal ini, Ustadz Firanda menyampaikan ada dua pendapat di kalangan ulama. Pendapat pertama, mengatakan tidak boleh. Bahwasannya, harus mengqada puasa Ramadan terlebih dahulu, baru kemudian puasa Syawal.

“Pendapat yang kedua, menyatakan bahwasannya boleh puasa Syawal sebelum mengqada puasa Ramadan,” ujarnya.

Hal itu karena puasa Ramadan tidak wajib untuk segera diqada, karena waktu qada panjang, sampai bulan Sya’ban.

“Sementara puasa Syawal terbatas pada bulan Syawal, karenanya bulan Syawal tidak bisa ditunda, maka puasa Syawal dulu, baru kita bisa mengqada di hari-hari yang lain,” terang Ustadz Firanda.

Baca Juga: Apakah Puasa Syawal Harus Berurutan 6 Hari atau Bolehkah Selang-seling? Ini Kata Buya Yahya

Ia lantas menyinggung Aisyah RA, istri Rasulullah SAW yang sengaja mengakhirkan pelunasan utang puasa Ramadan di bulan Sya’ban atau menjelang Ramadan berikutnya.

“Aisyah tatkala mengakhirkan utang puasa Ramadan di bulan Sya’ban, karena memang Rasulullah SAW sering berpuasa di bulan Sya’ban,” tandasnya.