Menu


Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri Ungkap Hukum Puasa Syawal dan Pahalanya

Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri Ungkap Hukum Puasa Syawal dan Pahalanya

Kredit Foto: Pexels/Khats Cassim

Konten Jatim, Jakarta -

Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri menyebut hukum puasa Syawal adalah sunnah. Namun, pahala dari puasa Syawal bak puasa wajib di bulan Ramadan.

"Puasa Syawal hukumnya sunnah tapi pahalanya seperti puasa Ramadan (puasa wajib)," ujar Ustadz.

Baca Juga: Keutamaan Puasa Syawal, Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri: Menyempurnakan Ibadah di Bulan Ramadan

"Makannya maksimalin, khususnya yang dulu pernah menjalani fase kelam dalam hidupnya. Fase di mana dia tidak beribadah kepada Allah, fase dia tidak sholat dab tidak puasa Romadhon. Ini kesempatan kita memperbaiki dan mengejar ketinggalan," imbuhnya. 

Pahala puasa Syawal selama enam hari sudah dijelaskan dalam beberapa riwayat hadis Nabi Muhammad SAW. Beliau bersabda, 

"Barang siapa yang berpuasa Ramadhan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka baginya (ganjaran) puasa selama setahun penuh." (HR Muslim)

"Kita masih ingat hadis Bukhari dan Muslim, 'barangsiapa yang berpuasa satu hari di jalan Allah, niscaya Allah akan menjauhkan wajahnya dari api neraka sejauh 70 tahun perjalanan'. Itu satu hari, lalu bagaimana dengan satu tahun," ungkapnya.

Selain mendatangkan pahala melimpah, puasa Syawal juga mampu menyempurnakan ibadah puasa Ramadan. Dikatakan puasa Syawal setara posisinya dengan shalat sunnah rawatib sebelum shalat wajib. 

Baca Juga: Hikmah Puasa Syawal Menurut Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri

"Fungsi dari rawatib untuk menyempurnakan  kekurangan kita selama mengerjakan ibadah wajib. Begitu juga dengan puasa enam hari di bulan Syawal fungsinya tujuannya untuk menyempurnakan kekurangan kita ketika Ramadan," terang dia.

"Siapa di antara kita saat puasa benar-benar mempuasakan matanya, mempuasakan lisannya, benar-benar nggak ada ghibah selama satu bulan? nggak ada," imbuhnya.