Menu


Sejarah Idulfitri, Berkaitan dengan Hari Raya Jahiliyah!

Sejarah Idulfitri, Berkaitan dengan Hari Raya Jahiliyah!

Kredit Foto: Unsplash/Bisma Mahendra

Mereka memiliki kebiasaan khusus bermain dalam dua hari. Setelah Rasulullah mendapatkan perintah untuk menyebarkan Islam dan jalan kebenaran yang berasal dari Allah, tradisi itu pun berubah. Rasulullah mengganti hari raya itu menjadi lebih baik, yakni Idulfitri dan Iduladha.

“Dari Anas bin Malik, Rasulullah bersabda, kaum jahiliyah dalam setiap tahunnya memiliki dua hari yang digunakan untuk bermain, ketika Nabi Muhammad datang ke Madinah, Rasulullah bersabda: kalian memiliki dua hari yang biasa digunakan bermain, sesungguhnya Allah telah mengganti dua hari itu dengan hari yang lebih baik, yaitu Idul Fitri dan Idul Adha.” (HR Abu Dawud & an-Nasa’i)

Baca Juga: Tanggal Idul Fitri Pemerintah dan Ormas Sering Berbeda, Mana yang Harus Diikuti?

Dua hari tersebut sebelumnya diisi oleh perayaan pesta pora dengan tradisi mabuk-mabukan dan menari. Konon, itulah pengaruh budaya dari orang Persia kuno. Rasulullah mengganti perayaan tersebut setelah turunnya kewajiban puasa Ramadan.

Idulfitri dan Iduladha pun dirayakan setiap tahunnya hingga saat ini.

Idulfitri dewasa ini identik dengan penggunaan pakaian baru. Namun, maknanya tentu saja lebih dari itu. Pentingnya Idulfitri merupakan anjuran untuk menambah ketaatan usai hari raya tersebut.

Baca Juga: MUI Sebut Akan Ada Perbedaan Penetapan Idul Fitri 2023

Hal ini berarti, umat Muslim yang menjalankan ibadah puasa dan amalan sunnah lain di bulan Ramadan diharapkan bisa meningkatkan kualitas diri dan iman, menjalankan ibadah yang lebih baik usai Ramadan.

Tampilkan Semua Halaman