"Saya yakin di MUI ini enggak mungkin ceroboh. Masa kita lebih jeli daripada mereka dan mereka menganggap 'sudahlah' karena ego biarin aja, enggak kok. Saya kadang-kadang mau tiba idul Idul Fitri, saya telepon MUI ada yang saya kenal 'bagaimana akhi? Oh iya ini sudah 27 titik melihat tapi belum ada yang kelihatan'" jelas Ustadz Khalid Basalamah.
Oleh sebab itu, perbedaan dalam perayaan Idul Fitri tidak perlu dianggap "heboh" selama tidak menyalahi ketentuan Islam. Karena kita yakin, para ahli sangat paham dalam penentuan 1 Syawal.
"Kalau hanya pas waktu 29 atau 30 hari maka belum langgar sunnah Nabi SAW. Ikuti pemerintah dan jangan sampai berselisih selama itu masih koridor ada dalil menjelaskannya," tutup Ustadz Khalid Basalamah.