“Tapi tetap ada pertanyaan, kenapa Mbak Puan yang lebih dulu mendekat ke koalisi besar? Kan itu dasarnya kan. Kenapa tiba-tiba Hasto merasa, ‘Oke, tunggu dulu’,” ucapnya.
Rocky pun tak menganggap ketidakselesaian ini sebagai suatu hal yang baru karena di dalam PDIP ada banyak fraksi yang berbeda-beda di dalamnya.
“Kita tahu PDIP ada banyak fraksi di situlah, fraksinya Puan, fraksinya Prananda, segala macam, dan para pengasuhnya ini berbeda-beda jalan pikirannya kan,” katanya.
Sebelumnya, Hasto memberikan respon terkait komunikasi yang terjalin antara partainya dengan wacana koalisi besar. Hasto sendiri meyakini bahwa komunikasi penting bagi koalisi besar nantinya adalah soal capres-cawapres yang diusung.
Hasto sendiri yakin bahwa konsolidasi partai-partai di koalisi besar baru akan terjadi jika PDIP telah mengumumkan capresnya. Pasalnya, hal ini telah terjadi sebelumnya ketika PDIP mencapreskan Joko Widodo (Jokowi).
“Dalam sebuah tahapan-tahapan strategis secara empiris maka nanti setelah ibu ketua umum mengumumkan siapa capres dari PDI Perjuangan, dari pengalaman mengumumkan Pak Jokowi di situ akan terjadi konsolidasi pengerucutan dalam kerja sama tersebut," ucap Hasto pada Sabtu (15/03/2023) dikutip dari detiknews.
Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024