Menu


Sejarah Hari Ini: Kapal Titanic Mulai Tenggelam, Apa Cacatnya?

Sejarah Hari Ini: Kapal Titanic Mulai Tenggelam, Apa Cacatnya?

Kredit Foto: Royal Museums Greenwich

Merasa tidak ada tabrakan, para pengintai merasa lega. Mereka tidak tahu bahwa gunung es itu memiliki taji bawah air yang bergerigi, yang memotong luka setinggi 300 kaki di lambung kapal di bawah garis air kapal.

Pada saat kapten melakukan tur ke area yang rusak dengan Thomas Andrews dari Harland dan Wolff, lima kompartemen sudah terisi air laut dan haluan kapal yang hancur itu secara mengejutkan terlempar ke bawah, memungkinkan air laut mengalir dari satu sekat ke kompartemen tetangga.

Baca Juga: Sejarah Hari Ini: Terjadinya Letusan Gunung Tambora Paling Dahsyat

Andrews melakukan perhitungan cepat dan memperkirakan Titanic mungkin tetap bertahan selama satu setengah jam, mungkin sedikit lebih lama. Pada saat itu kapten, yang telah menginstruksikan operator nirkabelnya untuk meminta bantuan, memerintahkan sekoci untuk dimuat.

Cacat fatal Titanic yang ‘tak bisa tenggelam’

Menurut beberapa hipotesis, Titanic sudah ditakdirkan sejak awal dengan desain yang dipuji banyak orang sebagai yang paling canggih. Kapal kelas Olympic menampilkan double bottom dan 15 kompartemen sekat kedap air yang dilengkapi dengan pintu kedap air elektrik yang dapat dioperasikan secara individual atau bersamaan dengan sakelar di anjungan.

Sekat kedap air inilah yang mengilhami Majalah Shipbuilder, dalam edisi khusus yang dikhususkan untuk kapal Olimpiade, untuk menganggapnya "praktis tidak dapat tenggelam".

Namun desain kompartemen kedap air mengandung cacat yang merupakan faktor penting dalam tenggelamnya Titanic. 

Baca Juga: Kapal Tambang Tenggelam di Sungai Brantas Surabaya, Satu Penumpang Wanita Hilang 

Meskipun sekat individu benar-benar kedap air, dinding yang memisahkan sekat hanya memanjang beberapa kaki di atas garis air, sehingga air dapat mengalir dari satu kompartemen ke kompartemen lainnya. terutama jika kapal mulai miring atau terlempar ke depan.

Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024

Tampilkan Semua Halaman