Keretakan ini menurut Rocky merupakan sebuah fenomena politik yang disebut rezim fatigue atau kelelahan rezim. Hal ini membuat tatanan pemerintahan tersebut harus dirombak total.
"Kalau misalnya setelah Lebaran mulai timbul lagi aksi mahasiswa dan buruh bersiap-siap untuk turun ke jalan. Sementara itu, informan atau agen-agen asing melihat Indonesia ada potensi untuk mengalami krisis ekonomi," jelasnya.
Baca Juga: Meski Kalah Gugatan di WTO, Uki PSI Sebut Jokowi Sukses Hilirisasi Nikel
Diplomat luar negeri menurut Rocky melihat kondisi politik di Indonesia itu tidak stabil dan mudah untuk diganggu. Hal ini terlihat dari sikap politik Jokowi yang seakan-akan berubah-ubah.
"Justru Pak Jokowi kasih sinyal terus pada informan dan intelijen asing bahwa dia itu tidak dalam posisi punya grip pada kekuasaan. Itu sinyal buruk bagi investor asing," terangnya.
Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO