Sebagai contoh, seorang Muslim hendak mudik menggunakan kereta. Selama bulan Ramadan pun Muslim itu selalu memperbanya bacaan Qur’an.
Guna menjaga bacaan Al-Qur’an, maka Muslim itu bisa membacanya sepanjang di perjalanan. Tak hanya membaca, ia juga bisa menyelingi dengan zikir dan ibadah lainnya.
“Baca Qur’an sehari satu jus, maka di kereta pun saya baca. Baca, baca, baca, zikir, begitu isinya,” ujar Ustaz Adi.
Baca Juga: Keutamaan Beribadah di Bulan Ramadan, Ustadz Firanda: Pahalanya Berlipat Ganda
Ustaz Adi pun menambahkan bahwa manusia tak pernah tahu kapan ajalnya akan tiba. Ketika tengah di perjalanan mudik sesuatu yang tidak diinginkan terjadi, Muslim yang beribadah dan dalam kondisi berpuasa itu pun akan mendapatkan balasannya di akhirat.
“Jikalaupun ajalnya tiba saat di jalan, sedang puasa, sedang berzikir, sedang beramal, maka dicatat ada dalam golongan takwa. Tidak masalah,” ucapnya.