Ustaz Adi Hidayat mengingatkan kita untuk bisa menjaga pola ibadah kita di bulan Ramadan. Dengan menjaga pola ini, kita pun sebaiknya tidak diperkenankan meninggalkan ibadah hanya karena urusan dunia seperti halnya kita meninggalkan itikaf hanya untuk mudik.
Namun, Ustaz Adi pun tak melarang kita untuk membuat suatu agenda menjelang berakhirnya bulan Ramadan. Hanya saja, kita diperkenankan untuk lebih bisa mengatur jadwal kita dengan baik sehingga agenda dan waktu beribadah kita tetap bisa sama-sama berjalan.
Ada cara yang tepat dalam mengatur dua hal tersebut. Ustaz Adi pun memberikan contohnya dengan seorang Muslim yang hendak pergi mudik di tiga hari menjelang Idul Fitri.
Baca Juga: Tetaplah Beribadah di Hari-Hari Akhir Ramadan Meskipun Harus Pulang Kampung
“Tanggal 27 Ramadan (harus mudik, red), tiga hari misalnya sebelum Hari Raya. Maka anda siapkan agenda selama di jalan,” kata Ustaz Adi.
Agenda ini pun diatur dengan mempertimbangkan kendaraan apa yang kita gunakan lebih dahulu. Setelah mempertimbangkan kendaraannya, kita bisa mempertimbangkan kapan waktu kita beribadah selama berada di perjalanan.
Sebagai contoh, seorang Muslim hendak mudik menggunakan kereta. Selama bulan Ramadan pun Muslim itu selalu memperbanya bacaan Qur’an.
Guna menjaga bacaan Al-Qur’an, maka Muslim itu bisa membacanya sepanjang di perjalanan. Tak hanya membaca, ia juga bisa menyelingi dengan zikir dan ibadah lainnya.
“Baca Qur’an sehari satu jus, maka di kereta pun saya baca. Baca, baca, baca, zikir, begitu isinya,” ujar Ustaz Adi.
Baca Juga: Keutamaan Beribadah di Bulan Ramadan, Ustadz Firanda: Pahalanya Berlipat Ganda
Ustaz Adi pun menambahkan bahwa manusia tak pernah tahu kapan ajalnya akan tiba. Ketika tengah di perjalanan mudik sesuatu yang tidak diinginkan terjadi, Muslim yang beribadah dan dalam kondisi berpuasa itu pun akan mendapatkan balasannya di akhirat.
“Jikalaupun ajalnya tiba saat di jalan, sedang puasa, sedang berzikir, sedang beramal, maka dicatat ada dalam golongan takwa. Tidak masalah,” ucapnya.