Menu


Unik! Begini Asal Usul Kata Mudik yang Sudah Jadi Tradisi Tahunan

Unik! Begini Asal Usul Kata Mudik yang Sudah Jadi Tradisi Tahunan

Kredit Foto: Antara/Khalis Surry

Selain itu, kata mudik juga bisa berarti kembali ke hulu yang berarti ujung atau sumber dari sungai ini. Artian ini mengacu kepada orang-orang yang kerap pergi ke “hilir atau “muara sungai”, yang jika diterapkan dalam dunia nyata berarti kota-kota lain.

Ada juga informasi yang mengatakan kalau mudik merupakan dalam Bahasa Jawa yaitu "Mulih dhisik" yang bermakna "Pulang dahulu". Walau belum dapat dipastikan kebenarannya, namun teori ini cukup beredar luas, terlebih di kalangan masyarakat pulau Jawa.

Baca Juga: ‘Ladang’ Rekreasi Pasca Silaturami, Ustadz Khalid Basalamah: Jangan Jadikan Mudik Pintu Kemaksiatan

Kepopuleran Kata Mudik

Dijelaskan oleh Antropolog UGM, Heddy Shri Ahimsa-Putra bahwa kepopuleran kata mudik di kalangan masyarakat Indonesia terjadi pada medio 1970-an di kalangan orang-orang di kota besar macam Jakarta, Bandung dan Surabaya.

Di masa itu, tidak sedikit orang-orang dari pedesaan yang merantau ke kota besar untuk mencari pekerjaan yang lebih layak. Mudik ini merupakan ajang untuk bertemu dengan sanak saudara dan melepas kangen.

Baca Juga: Menhub: Yang Mudik Duluan, Dapat Diskon

Tetapi, ada juga fungsi mudik di masa itu yang sampai sekarang juga masih digunakan, yakni sebagai ajang pamer keberhasilan dan kesuksesan setelah merantau dari kota-kota besar. Hal ini masih bisa dilihat di sejumlah kalangan masyarakat, khususnya mereka yang tinggal di pedesaan.

Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan

Tampilkan Semua Halaman