"Karena yang menghukum beliau itu KPK, kemudian ada podcast dari Abraham Samad, ada bang Bambang Widjojanto, Novel Baswedan yang itu mengcounter Mas Anas. Jadi, tidak tepat ditanyakan ke Demokrat, tanyakan lebih tepat ke Abraham samad, Bang BW, Novel," ujar Herzaky.
Ia juga menilai, tidak tepat jika Anas dikaitkan dengan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Sebab, Partai Demokrat menjadi pihak yang paling dirugikan dalam kasus korupsi tersebut.
"Intinya kalau bicara Mas Anas tidak ada kaitan dengan AHY, SBY, dan Demokrat. Jadi, jangan dibenturkan, karena yang kami tahu ada permasalahan itu dengan KPK," ujar Herzaky.
"Kami jelas dengan kasus yang terjadi dulu itu sangat dirugikan. Jadi, tidak mungkin kami menjadi otak dari yang begitu," pungkasnya.
Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO