Dia menyampaikan permohonan maafnya kepada orang-orang yang menyusun skenario menjebloskan dirinya ke dalam penjara.
“Saya juga mohon maaf kalau ada yang menyusun skenario besar bahwa dengan saya dimasukkan dalam waktu yang lama di tempat ini, menganggap bahwa Anas Urbaningrum sudah selesai," tutur Anas seperti dikutip dari JPNN Jabar.
Baca Juga: Sri Mulyani dan Mahfud MD ‘Disemprot’ Saat Bahas Satgas untuk Kasus Transaksi Janggal
"Skenario boleh besar, boleh hebat, tetapi sehebat apa pun, sekuat apa pun, skenario manusia tidak akan mampu mengalahkan skenario Tuhan,” imbuhnya.
Menurutnya, setelah hampir sembilan tahun mendekam di balik jeruji, dia akan terus melanjutkan hidup. Buat Anas, kompetisi dalam hidup adalah hal yang lumrah bagi seorang aktivis sepertinya.
“Dengan begini saya ingin mengatakan kepada semua bahwa saya ingin berpikir ke depan," katanya. "Dalam tradisi para aktivis, pertandingan dan kompetisi itu hal biasa, kami para aktivis diajarkan itu sejak kecil,” imbuh Anas.
Dia menegaskan kompetisi yang dimaksud adalah dalam konteks demokrasi yang jujur dan adil.
Baca Juga: Bertemu Golkar, PSI Sodorkan Nama Ganjar ke Koalisi Besar
“Namun, buat saya pertandingan itu dalam konteks demokrasi adalah pertandingan yang jujur. Tidak boleh menggunakan pihak lain, tidak boleh pakai teknik lama, nabok nyilih tangan (memukul pakai tangan orang lain),” ujar Anas.
Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan