“(Baca Al-Qur’an, red) bukan hanya sekadar ingin dikenal sebagai orang yang khatam di bulan Ramadan sampai berkali-kali dan seterusnya. Bukan, tapi karena Allah Subhanahu Wa Ta’ala,” ucap Buya Yahya.
Sementara itu, Buya Yahya mengingatkan kita untuk membaca Al-Qur’an secara tertib. Ketika membaca secara tertib, maka kita perlu membacanya dalam tartil.
Tartil sendiri merupakan bacaan yang dilakukan secara benar dan sesuai dengan ajaran yang diterapkan dalam membaca Al-Qur’an.
“Tartil yang artinya memenuhi hak-hak huruf dan hak-hak Al-Qur’an dari memanjangkan, membaca dengan benar, sesuai dengan (ajaran, red) Al-Qur’an membaca Al-Qur’an,” kata Buya Yahya.
Membaca Al-Qur’an sendiri hendaknya sesuai dengan berbagai aturan yang ada di dalam Al-Qur’an sendiri. Beberapa aturan ini pun membahas tentang tajwid di dalamnya.
“Membaca Al-Qur’an sesuai dengan aturan di dalam Al-Qur’an, termasuk di dalamnya mengenai urusan tajwid-nya yang di dalamnya juga,” ujar Buya Yahya.