Menu


Keberkahan Bulan Ramadan: Kewajiban Dalam Berpuasa dan Keistimewaan Al-Qur’an

Keberkahan Bulan Ramadan: Kewajiban Dalam Berpuasa dan Keistimewaan Al-Qur’an

Kredit Foto: Freepik/Sketchpedia

Konten Jatim, Jakarta -

Yahya Zainul Ma’arif alias Buya Yahya mengatakah bahwa bulan Ramadan merupakan bulan yang penuh dengan keberkahan di dalamnya.

Ada berbagai keberkahan di dalam bulan Ramadan ini. Bukan hanya soal berpuasa, tetapi juga terkait adanya Al-Qur’an.

“Bulan Ramadan penuh berkah itu bukan sekadar bulan untuk berpuasa saja. Akan tetapi, bulan Ramadan adalah bulan puasa sekaligus bulan Al-Qur’an,” ujar Buya Yahya.

Al-Qur’an sendiri turun di bulan Ramadan dan kemudian kelahiran Al-Qur’an ini disebutkan sebagai nuzulul Qur’an.

Baca Juga: Apa Itu Tartil Dalam Membaca Al-Qur’an? Begini Penjelasan Buya Yahya

Melihat keistimewaan ini, sudah seharusnya umat Muslim membaca Al-Qur’an dengan bersungguh-sungguh dan dengan ketulusan.

Kita pun sangat tidak diperkenankan untuk membaca Al-Qur’an dalam kepentingan dunia atau hanya sekadar untuk menarik perhatian individu lain.

 

“(Baca Al-Qur’an, red) bukan hanya sekadar ingin dikenal sebagai orang yang khatam di bulan Ramadan sampai berkali-kali dan seterusnya. Bukan, tapi karena Allah Subhanahu Wa Ta’ala,” ucap Buya Yahya.

Sementara itu, Buya Yahya mengingatkan kita untuk membaca Al-Qur’an secara tertib. Ketika membaca secara tertib, maka kita perlu membacanya dalam tartil.

Tartil sendiri merupakan bacaan yang dilakukan secara benar dan sesuai dengan ajaran yang diterapkan dalam membaca Al-Qur’an.

Tartil yang artinya memenuhi hak-hak huruf dan hak-hak Al-Qur’an dari memanjangkan, membaca dengan benar, sesuai dengan (ajaran, red) Al-Qur’an membaca Al-Qur’an,” kata Buya Yahya.

Baca Juga: Sambut Nuzulul Quran, Ustadz Adi Hidayat Ungkap Kelebihan Kitab yang Diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW

Membaca Al-Qur’an sendiri hendaknya sesuai dengan berbagai aturan yang ada di dalam Al-Qur’an sendiri. Beberapa aturan ini pun membahas tentang tajwid di dalamnya.

“Membaca Al-Qur’an sesuai dengan aturan di dalam Al-Qur’an, termasuk di dalamnya mengenai urusan tajwid-nya yang di dalamnya juga,” ujar Buya Yahya.