Menu


Sejarah Ilmu Manthiq yang Dikembangkan Aristoteles, Samakah dengan di Arab?

Sejarah Ilmu Manthiq yang Dikembangkan Aristoteles, Samakah dengan di Arab?

Kredit Foto: Pexels/Michael Burrows

Di masa ini, terjadi penerjemahan ilmu-ilmu filsafat Yunani ke dalam bahasa Arab, termasuk soal ilmu manthiq.

Menurut Shalah al-Din al-Shafdi, terdapat dua metode penerjemahan yang dilakukan para ulama di masa itu: kata demi kata dan pemahaman garis besar sebuah paragraf.

Baca Juga: Perbedaan Ilmu Nahwu dan Ilmu Sharaf, Jangan Tertukar!

Metode garis pemahaman garis besar dianggap lebih baik dan mudah dipahami karena tak perlu pencernaan ulang atau penggunaan istilah buku.

Adapun para pemikir Islam yang turut mengembangkan ilmu manthiq terbagi ke dalam tiga kelompok besar, yakni:

Baca Juga: Sejarah dan Tiga Aliran Ilmu Ushul Fikih

  • Golongan pertama: Pemikir Islam yang menafsirkan dan mengembangkan logika Aristoteles dengan lebih rinci lagi, seperti Ibn Rusyd. 
  • Golongan kedua: Ulama yang menerapkan kaidah-kaidah dasar logika secara bersamaan dengn dasar ilmu-ilmu keislaman, seperti al-Ghazali. 
  • Golongan ketiga: Ulama yang secara gigih mengembangkan dan membela eksistensi logika Aristoteles, seperti Ibn Sina dan al-Farabi.
Tampilkan Semua Halaman