Sedangkan, pada Januari 2023 defisit 1,2 juta ton. Yang mana, lanjut Riyono, konsumsi beras nasional secara bulanan diproyeksi bisa mencapai 2,54 juta ton. Artinya, sepanjang Januari-April 2023 diprediksi akan ada surplus 3,22 juta ton beras.
Riyono berpandangan, gambaran angka dan data di atas memberikan penjelasan kalau posisi petani semakin lemah.
Dia merasa, kebijakan impor dan impor beras setiap tahun dari pemerintah membuat petani frustrasi dan semakin malas berproduksi.
Baca Juga: Kontroversi Bawaslu Anggap Kader PDIP Tak Melakukan Kesalahan Saat Bagi-Bagi Uang di Masjid
"Kenapa panen kemudian tiba-tiba ada kebijakan impor, terus ke mana berpihaknya presiden kepada petani," pungkasnya.
Diketahui, pemerintah berencana impor dua juta ton beras tahun ini.
Presiden Jokowi berdalih beras itu akan menjadi cadangan beras pemerintah (CBP) yang dikelola Perum Bulog di tengah ancaman musim kering panjang atau el nino yang menyebabkan kemarau panjang dan bisa mengganggu panen.
Baca Juga: 4 Fakta OTT Bupati Meranti yang Jerat 25 Pegawai Daerah dan Swasta
"Jangan sampai nanti pas sudah musim kering panjang kita bingung mau beli beras ke Thailand, ke Vietnam, ke India, ke Pakistan barangnya enggak ada," ucap Jokowi di di Pasar Sambonggede, Kabupaten Tuban.
Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan