Pemerintah menugaskan Perum Bulog untuk melaksanakan pengadaan cadangan beras pemerintah (CBP) dari luar negeri sebanyak dua juta ton sampai akhir Desember 2023. Bahkan, pengadaan 500 ribu ton pertama jika bisa dilaksanakan secepatnya.
Ketua DPP PKS Bidang Tani dan Nelayan, Riyono mengingatkan, Indonesia baru saja memasuki panen raya, tapi harga beras dan gabah masih belum bagus.
Baca Juga: Hengkang dari Gerindra, Sandiaga Pastikan Kepindahannya ke PPP
Karena itu, ia mempertanyakan langkah Presiden Jokowi dan Bapanas untuk impor.
Dia menerangkan, jika mengutip laman resmi Bulog, saat ini realisasi SPHP oleh Bulog sudah mencapai 543.472 ton.
Sedangkan, realisasi pengadaan baru 48.513 ton. Hal itu menjadi angka yang sangat minim mengingat saat ini masih musim panen raya.
"Harusnya Bulog dan Badan Pangan Nasional berpikir berpihak kepada petani Indonesia, bukan petani asing," kata Riyono dalam keterangan tertulisnya, Jumat (7/4/2023).
Baca Juga: Kritik Koalisi Besar, Jhon Sitorus: Kalo Kegendutan Nanti Susah Gerak Lho
Penyerapan Bulog baru 48.513 ton dari perkiraan panen nasional 2023. Kerangka sampel area Badan Pusat Statistik (BPS) mengestimasi produksi beras pada Januari-April 2023 akan terjadi surplus beras pada Februari sekitar 320 ribu ton, pada Maret 2,84 juta ton, dan pada April 1,26 juta ton.
Sedangkan, pada Januari 2023 defisit 1,2 juta ton. Yang mana, lanjut Riyono, konsumsi beras nasional secara bulanan diproyeksi bisa mencapai 2,54 juta ton. Artinya, sepanjang Januari-April 2023 diprediksi akan ada surplus 3,22 juta ton beras.
Riyono berpandangan, gambaran angka dan data di atas memberikan penjelasan kalau posisi petani semakin lemah.
Dia merasa, kebijakan impor dan impor beras setiap tahun dari pemerintah membuat petani frustrasi dan semakin malas berproduksi.
Baca Juga: Kontroversi Bawaslu Anggap Kader PDIP Tak Melakukan Kesalahan Saat Bagi-Bagi Uang di Masjid
"Kenapa panen kemudian tiba-tiba ada kebijakan impor, terus ke mana berpihaknya presiden kepada petani," pungkasnya.
Diketahui, pemerintah berencana impor dua juta ton beras tahun ini.
Presiden Jokowi berdalih beras itu akan menjadi cadangan beras pemerintah (CBP) yang dikelola Perum Bulog di tengah ancaman musim kering panjang atau el nino yang menyebabkan kemarau panjang dan bisa mengganggu panen.
Baca Juga: 4 Fakta OTT Bupati Meranti yang Jerat 25 Pegawai Daerah dan Swasta
"Jangan sampai nanti pas sudah musim kering panjang kita bingung mau beli beras ke Thailand, ke Vietnam, ke India, ke Pakistan barangnya enggak ada," ucap Jokowi di di Pasar Sambonggede, Kabupaten Tuban.
Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024