Pemimpin PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri dikabarkan setuju dengan wacana koalisi besar asalkan capresnya dari PDIP.
Pengamat politik, Refly Harun, merasa aneh dengan sistem pembentukan koalisi politik di Indonesia. Menurutnya, koalisi politik seharusnya diciptakan ketika membentuk kabinet pemerintah bukannya menjelang Pemilu seperti ini.
"Misalnya masing-masing partai mengajukan calonnya sendiri kalau tidak ada Presidential Threshold. Kalau kalah, baru menawarkan diri untuk menjadi anggota koalisi," jelas Refly dalam kanal Youtube Refly Harub,
Menurut Refly, pembentukan koalisi di awal akan menutup kemungkinan bagi anggota-anggotanya untuk masuk ke dalam pemerintahan jika koalisi tersebut kalah. Hal ini membuat kompetisi politik menjadi kurang menarik menurut pandangannya.
"Saya mengatakan ini politik sontoloyo. Masa kompetisi nya mau ditutup jadi hanya untuk orang tertentu saja," terangnya.
Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024