Wingko babat ialah kue dari tepung beras ketan yang dipadukan dengan gula dan kelapa muda yang gurih. Camilan ini dikenal juga sebagai wingko atau wingko babad. Asalnya?
Banyak orang yang mengenal wingko babat sebagai makanan khas Semarang. Namun, keasliannya masih bisa dipertanyakan. Mengutip laman Pusat Oleh-Oleh Semarang, hal ini bermula dari nama makanan ini sendiri: mengapa wingko babad dan bukan wingko semarang?
Ciri khas suatu daerah kerap bisa terlihat dari jenis makanan masyarakatnya, di samping bahasa, pakaian, sampai bentuk rumah. Lantas, bagaimana jadinya jika wingko babat diakui di dua daerah?
Baca Juga: 5 Kuliner Khas Situbondo, Ada yang Bernama Aneh Tapi Enak
Menilik dari sejarahnya, wingko babat bukanlah berasal asli dari Kota Semarang. Menurut sejarah, kue wingko justru berasal dari kota kecil bernama Babad yang letaknya di dekat Tuban, Jawa Timur. Inilah asal nama ‘Babad’ yang juga menjadi ‘Babat’.
Kini, Babad ialah salah satu kecamatan di Kabupaten Lamongan. Tak heran jika laman resmi Kabupaten Lamongan menyebutnya sebagai salah satu makanan khas Lamongan. Namun hal ini juga terjadi pada Pemerintah Kota Semarang yang turut mengakuinya pula.
Bagaimana ini bisa terjadi?
Baca Juga: Mengenal Nasi Flambe Khas Bojonegoro dan 4 Kuliner Setaranya
Wingko babat muncul pertama kali di Semarang, sekitar tahun 1946. Makanan ini dibawa pertama kali oleh seorang wanita, Loe Lan Hwa, bersama suaminya, The Ek Tjong (D Mulyono). Mereka mengungsi ke Semarang bersama kedua anaknya, The Giok Kwie (6) dan The Gwat Kwie (4).
Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO