Menu


Sejarah ‘Perebutan’ Wingko Babat, dari Lamongan atau Semarang?

Sejarah ‘Perebutan’ Wingko Babat, dari Lamongan atau Semarang?

Kredit Foto: Instagram/Yusrisal Dwi Aprianti (Yusi)

Konten Jatim, Jakarta -

Wingko babat ialah kue dari tepung beras ketan yang dipadukan dengan gula dan kelapa muda yang gurih. Camilan ini dikenal juga sebagai wingko atau wingko babad. Asalnya?

Banyak orang yang mengenal wingko babat sebagai makanan khas Semarang. Namun, keasliannya masih bisa dipertanyakan. Mengutip laman Pusat Oleh-Oleh Semarang, hal ini bermula dari nama makanan ini sendiri: mengapa wingko babad dan bukan wingko semarang?

Ciri khas suatu daerah kerap bisa terlihat dari jenis makanan masyarakatnya, di samping bahasa, pakaian, sampai bentuk rumah. Lantas, bagaimana jadinya jika wingko babat diakui di dua daerah?

Baca Juga: 5 Kuliner Khas Situbondo, Ada yang Bernama Aneh Tapi Enak

Menilik dari sejarahnya, wingko babat bukanlah berasal asli dari Kota Semarang. Menurut sejarah, kue wingko justru berasal dari kota kecil bernama Babad yang letaknya di dekat Tuban, Jawa Timur. Inilah asal nama ‘Babad’ yang juga menjadi ‘Babat’.

Kini, Babad ialah salah satu kecamatan di Kabupaten Lamongan. Tak heran jika laman resmi Kabupaten Lamongan menyebutnya sebagai salah satu makanan khas Lamongan. Namun hal ini juga terjadi pada Pemerintah Kota Semarang yang turut mengakuinya pula.

Bagaimana ini bisa terjadi?

Baca Juga: Mengenal Nasi Flambe Khas Bojonegoro dan 4 Kuliner Setaranya

Wingko babat muncul pertama kali di Semarang, sekitar tahun 1946. Makanan ini dibawa pertama kali oleh seorang wanita, Loe Lan Hwa, bersama suaminya, The Ek Tjong (D Mulyono). Mereka mengungsi ke Semarang bersama kedua anaknya, The Giok Kwie (6) dan The Gwat Kwie (4).

Pengungsian mereka untuk mencari kehidupan yang lebih baik di tengah huru-hara Babad semasa Perang Dunia II. Kemudian, di Semarang, Loe Lan Hwa mulai membuat dan menjual kue wingko dibantu sang suami. Penjualan ini dilakukan dari rumah ke rumah atau dititip di kios.

Banyak difavoritkan, Loe Lan Hwa menjadi pusat perhatian dan orang-orang mulai bertanya padanya tentang nama makanan yang dijajakannya. Untuk mengenang kota Babad tempatnya dibesarkan, Loe Lan Hwa pun menyebutnya: wingko babad.

Baca Juga: Mengenal Nasi Boranan Khas Lamongan, Nasi Lauk Berbagai Ikan yang Bisa Dipilih

Wingko babad pun makin terkenal dan makin dicari orang sebagai oleh-oleh Semarang meski sejatinya berasal dari Babat, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur.

Meski perebutan ini terjadi, isunya tak begitu ‘panas’ dan hubungan kedua daerah di Pulau Jawa ini adem-adem saja. Namun, lain halnya jika kesenyapan ini karena masyarakat tidak mengetahui sejarah ini sama sekali.

Baca Juga: Soto Lamongan Berkuah Khas Jadi Favorit Semua, Begini Cara Buatnya

Perlu diingat, penting untuk mengetahui sejarah awal kekhasan yang dimiliki oleh setiap daerah karena akan bermanfaat untuk menilai kebenaran suatu klaim yang dikeluarkan suatu wilayah, tak hanya daerah, tetapi juga negara tertentu. 

Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024