Masih Ada Airlangga dan Muhaimin
Namun, yang perlu diperhatikan adalah fakta kalau Prabowo Subianto belum tentu mendapat dukungan dari koalisi besar. Ini disebabkan karena dalam koalisi tersebut, masih ada nama Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto dan Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.
Keduanya sudah diusung partai masing-masing. Dan dari beberapa pertemuan ke belakang, baik itu KIB dan KKIR bahkan belum mampu menentukan Capres-Cawapres lantaran masing-masing dari Partai Golkar dan PKB bersikukuh untuk mendukung ketua umum mereka.
Baca Juga: Rumor Berembus Kencang, Inilah Kelebihan dan Kekurangan Koalisi Besar
Elektabilitas Prabowo Subianto di sini belum tentu bisa meluluhkan baik itu Airlangga Hartarto dan Cak Imin. Belum lagi PPP dan PAN yang disebut memiliki preferensi Capres-Cawapres tersendiri.
Ganjar Jadi Alternatif?
Ditambah lagi, rumor mengatakan kalau PDI Perjuangan (PDIP) akan bergabung ke dalam koalisi besar. Jika demikian kasusnya, koalisi besar berpotensi menambah nama yang bisa maju sebagai Capres dari koalisi.
Baca Juga: 7 Calon Anggota Koalisi Besar. Sudah Yakin Menang Pemilu?
Sejauh ini, Capres PDIP mengerucut kepada Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dan Ketua DPR RI, Puan Maharani. Namun, nama pertama memiliki elektabilitas yang lebih tinggi dan bahkan menjadi Capres usungan PAN bersama dengan Menteri BUMN, Erick Thohir.
Oleh karena itu, penentuan Capres-Cawapres ini bisa menjadi pekerjaan rumah berat bagi partai yang terlibat dalam koalisi besar. Banyaknya nama dan kepentingan ini bisa mempersulit pemilihan sosok pemimpin dari koalisi.
Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan