Menu


Menelisik Potensi Capres Koalisi Besar. Siapa yang Terkuat?

Menelisik Potensi Capres Koalisi Besar. Siapa yang Terkuat?

Kredit Foto: Instagram/Prabowo Subianto

Konten Jatim, Depok -

Pada Minggu (2/4/2023) kemarin, sejumlah petinggi partai dari Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) bertemu di Kantor DPP Partai Amanat Nasional (PAN) untuk bersilaturahim dalam acara buka bersama (bukber).

Dihadiri juga oleh Presiden Joko Widodo alias Jokowi, pertemuan para petinggi partai ini menghasilkan wacana koalisi besar yang nantinya berpotensi terdiri dari Partai Golkar, PAN, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Koalisi besar ini dinantikan banyak orang yang ingin melihat terkait mungkin atau tidaknya terjadi. Apalagi, diisi oleh sejumlah partai yang sudah lama berkecimpung di pemerintahan, pastinya akan ada sejumlah kepentingan yang berbenturan satu dengan lainnya.

Calon Presiden (Capres) koalisi besar juga dinantikan karena lagi-lagi ada banyak figur penting dalam koalisi ini. Berikut pembahasan mengenai potensi capres koalisi besar mengutip banyak sumber pada Kamis (6/4/2023).

Baca Juga: Pengamat soal Wacana Koalisi Besar KIB-KKIR: Ada Kekhawatiran Capres 2024 Orang yang Tak Bisa Lanjutkan Program Jokowi

Potensi Capres Koalisi Besar

Mengerucut ke Prabowo?

Dari segi elektabilitas, nama Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto bisa dikatakan menjadi nama yang paling kuat. Sosok ini berhasil memuncaki sejumlah survei elektabilitas, atau paling tidak masuk ke daftar 3 besar.

Pengalaman Prabowo Subianto dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) dalam beberapa edisi sebelumnya serta fakta dirinya mendapat banyak kepercayaan dari masyarakat bisa menjadi kunci koalisi besar dalam menyegel kemenangan.

Masih Ada Airlangga dan Muhaimin

Namun, yang perlu diperhatikan adalah fakta kalau Prabowo Subianto belum tentu mendapat dukungan dari koalisi besar. Ini disebabkan karena dalam koalisi tersebut, masih ada nama Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto dan Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.

Keduanya sudah diusung partai masing-masing. Dan dari beberapa pertemuan ke belakang, baik itu KIB dan KKIR bahkan belum mampu menentukan Capres-Cawapres lantaran masing-masing dari Partai Golkar dan PKB bersikukuh untuk mendukung ketua umum mereka.

Baca Juga: Rumor Berembus Kencang, Inilah Kelebihan dan Kekurangan Koalisi Besar

Elektabilitas Prabowo Subianto di sini belum tentu bisa meluluhkan baik itu Airlangga Hartarto dan Cak Imin. Belum lagi PPP dan PAN yang disebut memiliki preferensi Capres-Cawapres tersendiri.

Ganjar Jadi Alternatif?

Ditambah lagi, rumor mengatakan kalau PDI Perjuangan (PDIP) akan bergabung ke dalam koalisi besar. Jika demikian kasusnya, koalisi besar berpotensi menambah nama yang bisa maju sebagai Capres dari koalisi.

Baca Juga: 7 Calon Anggota Koalisi Besar. Sudah Yakin Menang Pemilu?

Sejauh ini, Capres PDIP mengerucut kepada Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dan Ketua DPR RI, Puan Maharani. Namun, nama pertama memiliki elektabilitas yang lebih tinggi dan bahkan menjadi Capres usungan PAN bersama dengan Menteri BUMN, Erick Thohir.

Oleh karena itu, penentuan Capres-Cawapres ini bisa menjadi pekerjaan rumah berat bagi partai yang terlibat dalam koalisi besar. Banyaknya nama dan kepentingan ini bisa mempersulit pemilihan sosok pemimpin dari koalisi.

Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024