Buya Yahya melanjutkan, hendaknya puasa menjadikan kita waspada untuk menjaga lisan kita, hindari berkata kasar atau berbicara kotor.
"Secara puasa sah, tapi setiap hari ngomong jorok, menggunjing, mencaci, meremehkan orang. Padahal ini membuat pahala terhapus, penting menjaga lisan kita agar tidak mengutuk. Bahkan ketika kita dizalimi, disakiti, jangan membalas dengan cacian," jelas Buya Yahya.
Jangan sampai kita terpancing dengan kesalahan orang lain. Padahal seharusnya dia saja yang salah, namun karena kita terbawa emosi, pahala puasa kita terhapus.
"Kita harus menjaga (emosi) dalam keadaan apapun, khawatir terpancing emosi kita dengan kesalahan orang lain yang seharusnya dia saja tapi karena kita kebawa emosi, kita terpengaruh, dia mengolok, kita mencaci dan seterusnya, hilang pahala kita," tukas Buya Yahya.