Menu


Buya Yahya: Penting Menjaga Lisan agar Pahala Puasa Tak Hilang

Buya Yahya: Penting Menjaga Lisan agar Pahala Puasa Tak Hilang

Kredit Foto: Instagram/Al Bahjah

Konten Jatim, Jakarta -

Saat bulan Ramadhan, selain berpuasa umat Islam berlomba-lomba untuk mencari pahala. Namun tahukah ada hal yang tidak disadari dilakukan, justru menghapus pahala?

Pada salah satu tausiahnya, Buya Yahya menjelaskan ada sebab yang menghilangkan pahala puasa. Menyebabkan puasa kita hanya sekadar lapar dan haus.

Baca Juga: Ini Penjelasan Ustadz Abu Yahya Badru Salam Soal Wanita yang Shalat Tarawih di Masjid

"Rukun puasa jelas, itu puasa dhohir. Tapi ada puasa batin dan Nabi menyebutkan puasa batin maknanya menjaga sesuatu yang menjadikan pahala-pahala ini tersembunyi, hanya Allah yang tahu. Bisa jadi pahala terhapus karena perbuatan yang tidak kita sadari," ujar Buya Yahya, mengutip video yang diunggah di kanal YouTube Al Bahjah TV, Rabu (5/4/2023).

Ketika kita berpuasa, hendaknya menghindari mengeluarkan kalimat-kalimat kotor, jorok, membangkitkan syahwat, dan penyebab pertikaian. Kalimat yang tidak kita renungkan, padahal membahayakan sekali. 

"Menurut hadis dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW menyebutkan hendaknya yang namanya puasa jadi benteng, tameng, agar tidak masuk dalam kesalahan, kemaksiatan, dosa dan neraka," jelas Buya Yahya. 

Buya Yahya melanjutkan, hendaknya puasa menjadikan kita waspada untuk menjaga lisan kita, hindari berkata kasar atau berbicara kotor.

"Secara puasa sah, tapi setiap hari ngomong jorok, menggunjing, mencaci, meremehkan orang. Padahal ini membuat pahala terhapus, penting menjaga lisan kita agar tidak mengutuk. Bahkan ketika kita dizalimi, disakiti, jangan membalas dengan cacian," jelas Buya Yahya. 

Jangan sampai kita terpancing dengan kesalahan orang lain. Padahal seharusnya dia saja yang salah, namun karena kita terbawa emosi, pahala puasa kita terhapus. 

"Kita harus menjaga (emosi) dalam keadaan apapun, khawatir terpancing emosi kita dengan kesalahan orang lain yang seharusnya dia saja tapi karena kita kebawa emosi, kita terpengaruh, dia mengolok, kita mencaci dan seterusnya, hilang pahala kita," tukas Buya Yahya.