Menu


Piala Dunia U-20 Batal Digelar di Indonesia, Pengamat: FIFA Bermain Politik, Ada Semacam Kekuatan Hegemoni yang Bisa Mendikte

Piala Dunia U-20 Batal Digelar di Indonesia, Pengamat: FIFA Bermain Politik, Ada Semacam Kekuatan Hegemoni yang Bisa Mendikte

Kredit Foto: Antara/Hafidz Mubarak A

Terpecahnya sikap masyarakat bisa dilihat dari opini di media massa. Salah satunya menganggap seolah-olah politik dan olahraga tidak bisa dicampuradukkan. Padahal, menurut Eby, FIFA jelas sudah berpolitik.

”Itulah kenapa suara penolakan harus dilakukan terus. Dalam jangka pendek, dampaknya belum tentu ada perubahan. Tapi kalau itu terus disuarakan, orang akan tetap sadar bahwa ada penindasan di Palestina. Jangan Anda lupakan. Sekarang kan sepertinya kalau Israel melakukan sesuatu seakan-akan sah. Kalau bukan Israel, tidak boleh. Kondisi seperti itu yang terjadi,” jelas Eby.

Eby menyadari sulit untuk melawan Israel yang didukung kekuatan organisasi internasional seperti FIFA.

”Kalau tidak kuat melawan, orang akan tunduk dan akhirnya menoleransi, menerima eksploitasi pembunuhan. Jadi suara (penolakan) seperti itu harus tetap disuarakan, walau ada risiko,” pungkas Eby Hara.

Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024

Tampilkan Semua Halaman

Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Konten Jatim dengan Fajar.