Menu


RS Darurat Wisma Atlet Ditutup, Bye Corona

RS Darurat Wisma Atlet Ditutup, Bye Corona

Kredit Foto: Antara/Hafidz Mubarak

Kendati demikian, potensi penularannya tetap ada. Terutama kepada lansia dan anak muda yang memiliki penyakit penyerta atau dikenal dengan istilah komorbid. “Artinya, Covid-19 ini masih menjadi ancaman pada kelompok itu, sehingga penutupan ini jangan sampai diartikan kita sudah bebas,” tegasnya.

Mantan Sekretaris Dewan Pengawas Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan ini menambahkan, masyarakat Indonesia tetap harus menjalankan protokol kesehatan dan bergaya hidup sehat. Semua itu harus menjadi pola hidup baru. Sebab, saat ini, dunia semakin rentan dengan wabah yang penularannya berlangsung cepat. Bahkan tanpa disadari, masih ada beberapa pasien Covid-19 yang meregang nyawa.

Baca Juga: Profil Terawan Agus, Menkes Yang Jadi Korban 'Keganasan' Covid-19

“Nah, untuk mengurangi risiko itu, agar terkendali, kita harus mengubah gaya hidup kita. Misalnya masker harus tetap dipakai dalam kondisi tertentu dan vaksin booster itu juga penting,” imbau Dicky.

Terakhir, dia meminta kepada seluruh tenaga kesehatan yang pernah bertugas di RSDC Wisma Atlet, membagikan pengalamannya kepada masing-masing unitnya. Hal itu diperlukan agar ke depan Indonesia sudah siap ketika diterpa pandemi dan bisa beradaptasi dengan cepat. Dengan menerapkan sistem tertentu di setiap rumah sakit atau balai kesehatan.

“Jadi situasi ketika pandemi itu harus jadi pembelajaran dan alumni RSDC Wisma Atlet harus betul-betul dimanfaatkan sebagai orang-orang yang punya pengalaman dan dedikasi. Saya juga berharap mereka mendapatkan apresiasi,” pungkasnya.

Menanggapi penutupan RSDC Wisma Atlet Kemayoran, dokter ahli penyakit dalam Andi Khomeini Takdir, yang sempat bertugas di sana, mengaku bersyukur. Dia berharap, tidak akan ada lagi wabah sebesar Covid-19 yang melanda Indonesia. Ia pun mengaku beruntung menjadi penyintas, meski harus berhadapan langsung dengan pasien Covid-19. “Tiga tahun kolaboratif yang ‘tough’. Alhamdulillah,” kicaunya, di akun Twitter @dr_koko28.

Sementara, akun @its_Rasidah membagikan pengalaman ketika menjalani isolasi mandiri di Wisma Atlet. Dia beruntung, karena pelayanan yang diberikan petugas kesehatan sungguh maksimal.

“Pernah jadi warga di sana juga 2 tahun lalu. Dari pas datang nggak bisa nyium bau, makan nggak terasa, malam kayak orang sehat, siang kayak orang sakit banget. Serunya senam pagi, berjemur, sampai sembuh,” tulisnya.

Baca Juga: Menkes Beri Sinyal Vaksin Covid Booster Bakal Berbayar

Sedangkan, akun @Irwan_Arfian menyampaikan rasa terima kasih kepada para tenaga kesehatan yang pernah membantunya berjuang melawan Covid-19 selama jadi pasien RSDC tahun 2020. “Semoga Allah memberikan pahala dan ganjaran yang melimpah,” harapnya.

Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO

Tampilkan Semua Halaman

Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Konten Jatim dengan Rakyat Merdeka.