Hujjah adalah pendapat, alasan atau argumen kuat yang bisa diberikan kepada seseorang mengenai suatu fenomena. Istilah ini umumnya dipakai dalam konotasi menjelaskan suatu peristiwa kepada orang lain yang berkaitan dengan Agama Islam.
Dengan demikian, seseorang yang ber-hujjah, atau menyampaikan pendapat, memerlukan landasan teori kuat agar mereka bisa memberi pernyataan yang kuat juga terhadap lawan bicara mereka dan harapannya, mampu membuat orang lain memahami argumen milik pribadi.
Untuk itu, umat Islam perlu memahami contoh hujjah agar mereka tahu apa yang bisa dipakai untuk jadi argumen. Berikut penjelasan contoh hujjah dan dalil mengenai hujjah itu sendiri, menyadur situs resmi Universitas Brawijaya (Unibraw) dan sumber-sumber lain pada Jumat (31/3/2023).
Baca Juga: Apa Itu Ijtihad? Sumber Hukum Islam Ketiga selain Al-Qur’an
Dalil Tentang Hujjah
Dalam Al-Qur’an, Surat Al-An’am menjelaskan mengenai pentingnya hujjah bagi manusia. Adapun beberapa hadits Nabi Muhammad SAW yang juga mendukung pernyataan tersebut. Berikut penjelasan mengenai dalil hujjah.
Q.S. Al-An’am Ayat 149
قُلْ فَلِلّٰهِ الْحُجَّةُ الْبَالِغَةُۚ فَلَوْ شَاۤءَ لَهَدٰىكُمْ اَجْمَعِيْنَ
Artinya: “Katakanlah (Muhammad), “Alasan yang kuat hanya pada Allah. Maka kalau Dia menghendaki, niscaya kamu semua mendapat petunjuk.”
Baca Juga: Merugi Umat Islam yang Bisa Menikmati Ramadan, Tetapi Tak Memanfaatkan Peluang
Hadits Riwayat Abu Dawud dan Imam Tirmidzi
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: فعليكم بسنتي وسنة الخلفاء الراشدين المهديين عضوا عليها بالنواجذ. رواه أبو داود والترمذي وابن حاتم عن أبيه
Artinya: “Berpeganglah dengan sunnahku dan sunnah khulafaur Rasyidin yang mendapatkan petunjuk.”
Hadits Riwayat Ibnu Hanbal
فعليكم بما عرفتم من سنتي وسنة الخلفاء الراشدين المهديين
Artinya: “Maka hendaklah kamu berpegang teguh pada sunnahku dan sunnah al khulafa al rasyidin sesudahku”.