Menu


Tahammul dan Kaitannya dengan Periwayatan Hadits

Tahammul dan Kaitannya dengan Periwayatan Hadits

Kredit Foto: Pexels/Michael Burrows

Konten Jatim, Jakarta -

Tahammul ialah istilah yang berarti menerima dan mendengar suatu periwayatan hadits. Para ulama mengidentifikasi cara pengambilan hadits dari perawi menjadi delapan macam. 

Mengutip laman An-Nur, mereka mengupas dan menjelaskan hukumnya panjang lebar. Berikut garis besarnya:

  • Sama’ Min Lafdzi Syaikhihi

Baca Juga: Apa Itu Rawi? Periwayat yang Menyampaikan Hadits dari Masa ke Masa

Ialah penerimaan riwayat hadits dengan mendengar langsung dari ucapan gurunya, baik dengan didiktekan dari hafalannya atau dari tulisannya. Cara inilah yang paling tinggi nilainya menurut jumhur ulama hadits karena ini cara sahabat Nabi menerima hadits.

  • Al – Qiraah ‘Ala Syaikhihi

Ialah penerimaan riwayat hadits dengan si pembaca membacakan hadits di hadapan gurunya, baik dengan dibacanya sendiri atau orang lain yang membacakan, sedangkan ia sendiri mendengarkannya.

  • Ijazah 

Baca Juga: Apa Itu Sanad? Silsilah Asal Hadits dan Sejarahnya

Merupakan penerimaan hadits dengan pemberian izin kepada orang lain untuk meriwayatkan haditsnya atau kitab-kitabnya. Kebanyakan, para muhaditsin tak memperbolehkan periwayatan cara ini, tetapi sebagian ulama memperbolehkan.

  • Munawalah

Merupakan penerimaan hadits dengan seorang guru memberikan sebuah naskah asli atau salinan yang telah dikoreksi kepada muridnya untuk diriwayatkan. Ini bisa disertai ijazah dengan ucapan tertentu, atau tidak dengan ijazah.

  • Mukatabah 

Penerimaan hadits dengan seorang guru menulis sendiri atau menyuruh orang lain menulis beberapa hadits kepada orang di tempat lain atau yang ada di depannya. Cara ini juga bisa disertai ijazah maupun tidak.

Baca Juga: Tiga Jenis Sanad Agama di Masa Modern Ini

  • Wijadah 

Yaitu penerimaan riwayat hadits dengan memperoleh tulisan hadits orang lain yang tak diriwayatkannya dengan baik dengan lafaz sama’, qiraah, atau lainnya dari pemilik hadits atau tulisan tersebut.

  • Washiyah 

Penerimaan riwayat hadits dengan pesan seseorang ketika akan meninggal dunia atau bepergian, dengan sebuah kitab untuk diriwayatkan.

  • I’lam

Baca Juga: Perbedaan Matan dengan Sanad dan Rawi dalam Ilmu Hadits

Ialah penerimaan riwayat hadits dengan pemberitahuan guru ke muridnya, hadits yang diriwayatkannya ialah riwayatnya sendiri yang diterima dari guru seseorang, tanpa mengatakan si murid untuk meriwayatkannya.