Menu


Disebut Jokowi, Memangnya Apa Hubungan Olahraga dan Politik?

Disebut Jokowi, Memangnya Apa Hubungan Olahraga dan Politik?

Kredit Foto: Antara/Rahmad

Sepak Bola dan Politik Dunia

FIFA sebagai induk sepak bola dunia kerap kali menunjukan kelabilan dalam penentuan kebijakan. Di satu sisi, ada kalanya mereka melarang politik untuk bercampur dengan olahraga. Namun ada pula masa di mana mereka menunjukan kekuatan politik sebagai salah satu organisasi terbesar di dunia.

Sebagai contoh, FIFA tegas menyatakan larangan bertanding di kancah internasional ketika mereka mengetahui Rusia menginvasi Ukraina. Namun, serangan Israel terhadap Palestina yang sudah lama terjadi tidak membuat FIFA memberlakukan hal serupa terhadap Israel.

Baca Juga: Pasca FIFA Batalkan Drawing, Jokowi Tegas Nyatakan Timnas Israel Ikut Serta di Piala Dunia U-20

Sepak bola yang diurus FIFA juga menjadi alat bagi pemimpin negara untuk meningkatkan kredibilitas negara. Contohnya adalah fakta kalau banyak negara yang berlomba-lomba menjadi penyelenggara Piala Dunia demi menaikan status mereka jika kompetisi berlangsung dengan baik.

Sepak Bola dan Politik Indonesia

Sementara itu, PSSI sebagai induk sepak bola Indonesia kerap kali menggunakan sepak bola sebagai alat kampanye politik. Hal ini sudah terjadi dari masa ke masa, di mana sejumlah petinggi PSSI menjadikan organisasi ini sebagai batu loncatan untuk terjun ke politik.

Beberapa nama seperti Nurdin Halid, La Nyalla Mattalitti, Edy Rahmayadi dan yang terbaru, Mochamad Iriawan, semuanya memiliki keterkaitan dengan dunia politik. Jika olahraga tidak berhubungan dengan politik, seharusnya PSSI diketuai oleh orang yang berasal dari bidang sepak bola.

Baca Juga: Pisahkan Permasalahan Politik dan Olahraga, Jokowi: Indonesia Dukung Kemerdekaan Palestina

Kesimpulan

Di sini bisa disimpulkan kalau olahraga kerap dimanfaatkan oleh orang-orang di bidang politik untuk meraih keuntungan, khususnya dari segi kekuasaan dan elektabilitas. Contoh dari FIFA dan PSSI merupakan sebagian kecil dari adanya politik dalam olahraga.

Eksistensi politik dalam olahraga sendiri sebenarnya tidak selalu buruk. Namun, hal ini kerap dicap negatif karena pengalaman orang-orang baik itu yang terlibat dalam cabang olahraga maupun penggemar olahraga itu sendiri.

Baca Juga: Gegara Timnas Israel Dapat Banyak Penolakan, Jokowi: Jangan Campur Urusan Politik dan Olahraga!

Dengan demikian, pengaruh politik dalam olahraga seharusnya bisa dikontrol dan dikendalikan sedemikian rupa agar tidak sampai berlebihan dan mengganggu elemen-elemen yang ada dalam suatu cabang olahraga.

Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024

Tampilkan Semua Halaman