Wanita kelahiran Tasikmalaya, 25 Desember 1967 ini merupakan Dirut Pertamina ke-15. Fortune juga menambahkan nama Nicke Widyawati dalam daftar Most Powerful Women International 2021.
Hal ini sempat menjadi sorotan pada masanya, di mana Nicke berkemampuan melewati tantangan triple shock: jatuhnya harga minyak, penurunan permintaan bahan bakar, dan tekanan nilai tukar yang dialami Pertamina sejak pandemi 2020 silam.
Baca Juga: DPR Yakin Kebakaran Depo Pertamina Terjadi Karena Kelalaian
Selain riwayat perkuliahannya, Nicke juga menduduki bangku sekolah di SMA Negeri 1 Tasikmalaya. Ia pertama kali bekerja pada usia 21 tahun saat masih menjalani pendidikan strata 1 di Bank Duta cabang Bandung.
Setelahnya, berbagai sumber menyebut Nicke perna bekerja di PT Rekayasa Industri dan terlibat dalam beberapa proyek yang bekerja sama dengan Pupuk Sriwijaya di Palembang, Lhokseumawe, Cilegon, dan Malaysia.
Kemudian, ia bergabung dengan Mega Ultra yang merupakan BUMN yang bergerak di bidang kelistrikan. Nicke kemudian menjadi Dirut perusahaan tersebut. Selanjutnya, ia ditarik ke PLN sebagai Direktur Pengadaan Strategis I pada 2014 lalu.
Barulah, ia mulai berkarier di Pertamina sebagai Direktur Sumber Daya Manusia dan pelaksana tugas Direktur Logistik, Rantai Pasokan dan Infrastruktur pada 2017.
Baca Juga: Relokasi Depo Pertamina Plumpang Dinilai Tak Realistis, Ini Alasannya
Beberapa bulan menjabat, ia menjadi pelaksana tugas Direktur Utama yang merangkap Direktur Sumber Daya Manusia, menyusul dicopotnya 5 direksi pertamina terkait kebijakan yang dinilai merugikan sektor minyak dan gas dalam negeri.
Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan
