Rocky mengatakan, pemerintah pada dasarnya memang memerlukan orang-orang di luar pemerintah yang memang tak mengetahui kinerja para pemerintah tersebut.
Komentar yang kemudian bisa menjadi sebuah kritik itu pun bisa menjadi bahan evaluasi terhadap berbagai kinerja serta kebijakan yang pemerintah keluarkan.
“Jadi prinsip di dalam demokrasi harus ada device advocated, advokat terus dia bully yang ngoceh di luar itu supaya ada pembanding terhadap kebijakan pemerintah,” katanya.
Baca Juga: Baca Makna Pertemuan Megawati dan Luhut, Rocky Gerung: Cuma Upaya Konsolidasi Desa
Sebagai informasi, Luhut hadir pada acara KemenPAN-RB dengan tema Digital Government Award SPBE Summit 2023 yang kemudian ditayangkan secara online pada 20 Maret 2023 lalu.
Meski sudah ditayangkan sejak lama, pernyataannya ini baru menjadi sorotan. Pada acara tersebut, Luhut menyinggung jumlah aplikasi yang pemerintah kelola, termasuk belanja melalui e-catalog.
Dikatakan oleh Luhut, pemerintah mengelola sebanyak 27 ribu aplikasi. Dalam sambutannya juga, Luhut mengajak anak muda untuk membuat aplikasi terbaik guna mengurangi impor dan membuat Indonesia semakin baik dalam digitalisasinya.
Namun, mengingat sulitnya digitalisasi ini, Luhut meminta orang-orang yang berada di luar pemerintah untuk tidak sembarangan berbicara karena tidak tahu keadaan yang sebenarnya.
"Ini orang yang enggak banyak tahu. Makanya orang yang enggak pernah di pemerintahan itu enggak usah banyak omong. Tidak gampang mengerjakan. Anda kan sudah merasakan sebagai bupati sama gubernur. Omong ngritik gampang aja. Lu masuk di dalam baru tahu lu," kata Luhut dalam sambutannya.
Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan