Menu


Biografi Diponegoro, Pangeran yang Ditangkap Saat Perjuangkan Kemerdekaan

Biografi Diponegoro, Pangeran yang Ditangkap Saat Perjuangkan Kemerdekaan

Kredit Foto: IKPNI

1. Kaum bangsawan Kesultanan Yogyakarta merasa tidak puas, karena:

  • Mereka dilarang menyewakan tanahnya kepada pengusaha-pengusaha swasta untuk perkebunan-perkebunan oleh Belanda. Pasalnya, ini menjadi saingan bagi Belanda yang juga mengusahakan perkebunan-perkebunan.
  • Daerah Kesultanan Yogyakarta yang terletak di antara Pekalongan dan Semarang dirampas oleh Belanda.
  • Kekuasaan dan kewibawaan para bangsawan makin terdesak oleh Belanda, baik di pusat maupun di daerah-daerah.

Baca Juga: Sejarah Hari Ini: Hari Musik Nasional ‘Musik Indonesia Keren’

2. Kaum Ulama Islam semakin kecewa karena meluasnya adat kebiasaan barat yang bertentangan dengan ajaran Islam. Padahal, ajaran Islam bagi kaum ulama merupakan alat untuk pendidikan moral. 

Oleh sebab kaum ulama memandang bahwa keburukan moral itu bersumber dari Belanda, maka Belanda harus disingkirkan.

3. Rakyat jelata makin menderita akibat adanya berbagai pungutan pajak dan kewajiban kerja paksa.

Baca Juga: Sejarah Hari Ini: Penandatanganan Perjanjian Renville antara Indonesia Dan Belanda

Adapun, perlawanan Pangeran Diponegoro terhadap Belanda mencakup peristiwa meletusnya perlawanan Pangeran Diponegoro pada 1825, peperangan Diponegoro, hingga akhir perlawanan Pangeran Diponegoro kala ia dikhianati dan ditangkap oleh Letnan Jenderal Hendrik Merkus de Kock. 

Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024

Tampilkan Semua Halaman