Jumlah warga Palestina yang rela melakukan penyeberangan laut yang berbahaya demi mencapai daratan Eropa terus meningkat. Hal ini didorong untuk menghindari perang yang terus berulang dan blokade Israel serta Mesir yang telah membuat Gaza terputus. Kondisi itu dialami sejak gerakan Islam Hamas mengambil alih kekuasaan di Gaza pada tahun 2007.
Data angka dari PBB menunjukkan lebih dari 2.700 orang Palestina tiba di Yunani melalui laut pada tahun 2022. Jumlah ini merupakan 22 persen dari total angka kedatangan kapal imigran ke Eropa. Angka ini, tertinggi dari kelompok imigran negara mana pun.
Baca Juga: Ruhut Sitompul Unggah Video Ceramah KH Zainuddin, Ingatkan Indonesia Bukan Palestina Apalagi Yaman
Data Uni Eropa dari tahun lalu juga menunjukkan peningkatan tajam dalam aplikasi suaka oleh warga Palestina di Yunani, yang telah menjadi titik masuk utama ke Eropa. Walaupun tidak semua mereka akhirnya sampai di tujuan.
Menurut Monitor Hak Asasi Manusia Euro-Med, lebih dari 378 orang telah meninggal atau hilang saat mencoba bermigrasi dari Gaza sejak 2014. Tiga orang telah meninggal sejauh ini pada awal tahun 2023.
Baca Juga: Ganjar Harap Piala Dunia U-20 Tanpa Israel, Tegaskan Amanat Bung Karno
"Sabreen menjalani 24 tahun hidupnya di tengah blokade dan situasi ekonomi Gaza yang pahit, dan seperti gadis atau pemuda mana pun, dia keluar dari Gaza berharap untuk kebebasan dan situasi yang lebih baik," kata pamannya Alaa Abu Jazar.
Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan