Center of Economic and Law Studies (Celios) menganggap larangan pejabat negara menyelenggarakan kegiatan buka puasa bersama bisa mengganggu kenaikan pendapatan masyarakat.
Tahun ini, diperkirakan sektor konsumsi rumah tangga tumbuh lima persen secara musiman.
Baca Juga: Apa Alasan Jokowi Larang Pejabat Gelar Bukber?
Direktur Eksekutif Celios Bhima Yudhistira mengatakan mengatakan larangan buka bersama sudah pernah dilakukan saat pandemi Covid-19.
“Dampak ekonomi dari acara ramadhan seperti bukber berdampak positif bagi kenaikan pendapatan masyarakat. Mulai dari bisnis makanan minuman, sembako, jasa transportasi, ritel dan warung tradisional semua menunggu momen ramadhan,” ujarnya ketika dihubungi Republika.co.id, Kamis (23/3/2023).
Bhima menyebut saat ini kebutuhan stok barang sudah dilakukan masyarakat untuk mengantisipasi kenaikan permintaan saat ramadan, Sehingga momentum ini seharusnya mampu mendorong sektor konsumsi rumah tangga kembali ke level pra pandemi.
Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024