Menu


Menatap Candi Jawi Pasuruan dan Reliefnya yang Belum Terkuak

Menatap Candi Jawi Pasuruan dan Reliefnya yang Belum Terkuak

Kredit Foto: Instagram/Pesona Alam

Konon, candi ini sengaja dibangun Raja Kertanegara dengan jauh dari pusat kerajaan, diduga karena kawasan ini banyak ditempati pengikut ajaran Siwa-Buddha yang begitu kuat serta rakyat yang sangat setia di masa lalu.

Dilengkapi relief di dindingnya, Candi Jawi terbilang sangat unik. Sayangnya, belum ada relief yang dapat dibaca hingga saat ini. Pasalnya, pahatannya terlalu tipis dan informasi pendukung yang kurang sehingga relief ini sulit diterjemahkan.

Baca Juga: Jokowi Batal Naikan Tiket Candi Borobudur, Respons Roy Suryo Cukup Satu Kata Ini

Untuk kedua kalinya, Candi Jawi kembali dipugar pada 1938-1941 pada masa pemerintahan Hindia Belanda karena runtuh. Kemudian, perbaikan kembali dilakukan pada 1975-1980 dan diresmikan pada 1982. 

Nahas, arca-arca peninggalan di candi ini sudah hilang karena dipindahkan ke museum dan sebagian lainnya ke tempat-tempat komersial.

Demi melestarikan sejarah, terdapat Pentas Seni Bulan Purnama di komplek Candi Jawi setiap malam bulan purnama. Inilah pertunjukkan seni tari terkait kisah legenda asal muasal candi yang satu ini.

Baca Juga: Agrowisata Bhakti Alam Pasuruan, Wisata Seru Bersama Keluarga

Tari tersebut menceritakan seorang Puteri Bali yang begitu cantik tetapi terpaksa kabur dan tinggal menetap di Jawa karena kecantikannya itu. Pasalnya, banyak raja yang ingin mempersunting dirinya sebagai permaisuri.

Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024

Tampilkan Semua Halaman