Menu


Sah untuk Diadakan, Buya Yahya Terangkan Makna Ruwahan Jelang Ramadan

Sah untuk Diadakan, Buya Yahya Terangkan Makna Ruwahan Jelang Ramadan

Kredit Foto: Twitter/Buya Yahya

“Sebenarnya maksudnya arwah-arwah itu adalah orang yang telah mendahului kita, kita doakan mereka, hal yang baik, kebiasaan yang baik,” ujarnya.

Buya Yahya menerangkan tradisi kampung yang sering dikonotasikan buruk. Ia menceritakan awal mula pengubahan kebiasaan buruk itu menjadi keyakinan yang benar.

Baca Juga: Bertemu Dengan Jokowi, Megawati Bahas Soal Pelaksanaan Pemilu

“Kami masih ingat kok dulu masih ada tradisi di kampung yang konon katanya ada orang kumpul di perempatan namanya bersih desa atau apa,” terangnya.

“Kumpul di perempatan, lalu dulu kalau dukun komat-kamit baca mantera, lalu ada orang-orang sholeh menganggap ini satu kesempatan untuk membawa mereka dari meyakini hal yang tidak benar menjadi yang benar,” sambungnya.

Hingga kini, perkumpulan-perkumpulan itu tetap diadakan, namun berubah menjadi perkumpulan dengan keyakinan yang benar.

“Perkumpulannya tetap diadakan, cuman di perkumpulan tersebut diubah menjadi Rabbana, atina fid dunya hasanah, nggak ada lagi penyebutan tentang suatu keyakinan yang salah,” ujar Gus Yahya.

Baca Juga:  NU Dukung AHY Jadi Cawapres Anies Baswedan

Sehingga, selagi perkumpulan tersebut masih bisa diarahkan sesuai dengan syariatnya, maka, kata Buya Yahya, hal itu bisa terus dilanjutkan karena justru menjadi amalan yangbaik.

Tampilkan Semua Halaman