Mahfud MD, yang baru saja menghadiri pertemuan bilateral dan multilateral di Melbourne, Australia ini mengaku sudah mengagendakan pertemuan dengan PPATK dan Kemenkeu, untuk membuat terang masalah ini. Agar publik paham apa yang terjadi.
"Saya sarankan, kita lihat lagi pernyataan terbuka Kepala PPATK saat jumpa pers di Kemenkeu, Selasa (14/3) kemarin. Pak Ivan tidak bilang info itu bukan pencucian uang. Sama dengan yang saya katakan, beliau bilang itu bukan korupsi. Melainkan laporan dugaan pencucian uang yang harus ditindaklanjuti oleh penyidik/Kemenkeu," tutur Mahfud MD.
Baca Juga: Soal Transaksi Janggal Rp300 Triliun di Kemenkeu, Mahfud MD Ungkap Ini
Untuk diketahui, isu transaksi Rp300 triliun di lingkungan Kemenkeu, heboh setelah diungkap Mahfud. Bahkan saat berkunjung ke Australia, soal ini juga ditanyakan saat berdiskusi dengan warga Indonesia yang ada di negeri kangguru itu.
Terhadap pertanyaaan itu, Mahfud MD menjawab omongan soal Rp300 triliun bukan berarti ingin menjatuhkan Menkeu Sri Mulyani.
Baca Juga: Mahfud MD Ungkap Transaksi Rp300 T Temui Perkembangan Positif
Mahfud MD menegaskan, dirinya dan Sri Mulyani berkomitmen untuk memperbaiki birokrasi dari korupsi. Mahfud MD juga mengakui, Sri Mulyani sebagai bendahara negara sudah bekerja habis-habisan menata negara ini agar bebas dari korupsi.
Namun, perkembangan terakhir soal transaksi mencurigakan di Kemenkeu dinilai bukan korupsi dan tindak pidana pencucian uang (TPPU). Menurutnya, hal ini perlu mendapat klarifikasi langsung dari PPATK dan Menkeu Sri Mulyani. Mahfud MD yang juga Ketua Komite Pencegahan dan Pemberantasan TPPU menegaskan, masalah transaksi mencurigakan ini tidak boleh berhenti begitu saja dan harus dijelaskan kepada publik.
Baca Juga: Ini Alasan yang Bikin Total ‘Transaksi Mencurigakan’ Versi Sri Mulyani-Mahfud MD Berbeda
"Itu akan selesai, dan percayalah, itu karena niat baik kami. Bu Sri Mulyani dan saya teman baik dan selalu bicara bagaimana menyelesaikan (ini)," ujar Mahfud MD.
Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan