"Tidak terjadi polarisasi ideologis antara pemilih Anies dan pemilih Ganjar," kata Saiful.
Hal yang sama terjadi jika pemilihan presiden mempertemukan Anies melawan Prabowo Subianto atau Ganjar melawan Prabowo. Dalam kasus ini juga tidak terjadi polarisasi. Pemilih kedua calon tidak berbeda secara ideologis.
Saiful menegaskan bahwa data ini menunjukkan bahwa sejauh ini, polarisasi hanya kekhawatiran kelompok tertentu saja.
Data empiris menunjukkan pembelahan tersebut tidak terjadi. Perbedaan posisi partai atau kekuatan politik tidak membuat masyarakat menjadi terbelah sebagai anak bangsa. Ini, menurut Saiful, adalah kondisi masyarakat yang sehat dan normal.
Baca Juga: Imbas Desas-desus Pejabat Istana Mau Ganti UUD, PKS Teruskan Pesan Anies
"Polarisasi di tingkat elit tidak terjadi di tingkat massa. Pemilih Anies, pemilih Ganjar, dan pemilih Prabowo tidak terpolarisasi. Mereka memilih Prabowo, Ganjar, dan Anies bukan karena alasan ideologi, tapi faktor lain," simpulnya.
Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024