Lain lagi dengan Imam Khazin yang mendefinisikan orang shalih sebagai orang yang sama baiknya baik lahir maupun batin. Dirinya juga mengutip pandangan ahli tafsir lain terkait definisi orang shalih, yakni orang yang akidahnya benar dan amalnya sesuai pedoman sunnah dan ketaatan kepada agama.
Sedikit lebih ekstrim, Imam Al-Baidhawi mengatakan bahwa orang shalih adalah orang yang menghabiskan usianya untuk menaati Allah dan menyerahkan hartanya di jalan yang diridhai-Nya.
Baca Juga: Apa Itu Syukur dalam Agama Islam? Begini Penjelasannya
Pasti Dicintai Allah SWT
Selain definisi di atas, masih banyak lagi definisi lain dari ulama atau para tafsir Al-Qur’an. Tetapi, satu hal yang pasti adalah orang-orang shalih ini adalah kumpulan orang yang dicintai oleh Allah SWT dan sudah sepatutnya menjadi panutan.
Mereka yang bertakwa, berakhlak, dan beriman kepada Allah SWT terlepas situasi yang diberikan kepada mereka, niscaya akan selalu diberikan nikmat, ketenangan dalam hidup dan pastinya pahala akan terus mengalir sampai akhir hayatnya nanti.
Hal tersebut sesuai dengan salah satu firman Allah SWT yang disampaikan dalam Q.S. An-Nisa ayat 69 yang berbunyi:
وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَالرَّسُولَ فَأُولَئِكَ مَعَ الَّذِينَ أَنْعَمَ اللَّهُ عَلَيْهِمْ مِنَ النَّبِيِّينَ وَالصِّدِّيقِينَ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِينَ وَحَسُنَ أُولَئِكَ رَفِيقًا
Artinya: “Siapa saja yang menaati (ketentuan) Allah dan rasul-Nya, niscaya mereka kelak akan bersama orang-orang yang diberi nikmat oleh-Nya, yaitu para nabi, kalangan shiddiq, syuhada, dan orang-orang saleh. Mereka adalah sebaik-baik sahabat,”
Baca Juga: Apa Itu Batil? Segala Hal yang Tidak Benar dalam Islam