Muhammad Sabil Fadhilah seperti diketahi viral usai membuat status 'maneh' di kolom komentar Instagram Gubernur Jawa Barat (Jabar) M Ridwan Kamil. Dia mempertanyakan kapasitas Ridwan sebagai gubernur Jabar atau kader Partai Golkar saat mengisi acara tersebut.
Ridwan yang membalas komentar Sabil kemudian menaruh komentar tersebut di atas (pinned) hingga mengirim tangkapan layar itu ke akun Instagram Yayasan Miftahul Ullum yang menaungi SMK Telkom Sekar Kemuning.
Namun ternyata Sabil merupakan pengagum mantan wali kota Bandung tersebut.
Baca Juga: Ridwan Kamil: Figur Anti Kritik Bukanlah Pemimpin
Hal itu ditandai dengan unggahan Sabil di akun Instagram @sabilfadhillah yang memajang fotonya bersalaman dengan Ridwan. "Wilujeng Kang Emil @ridwankamil atas perolehan suara tertinggi quick count Pilkada Jabar," kata Sabil pada 27 Juni 2018.
Dia memajang status itu dengan memasang foto yang sebelumnya sudah diunggah pada 3 Januari 2016. Sabil seolah bersyukur dan merayakan kemenangan Ridwan pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jabar 2018 yang berpasangan dengan Uu Ruzhanul Ulum. Ironisnya, kini ia harus kehilangan pekerjaan setelah disentil balik oleh idolanya itu.
Sementara, Gubernur Ridwan Kamil menegaskan, dirinya bukan sosok pemimpin yang menolak mendapatkan kritikan dari pihak luar, termasuk yang dilontarkan oleh Muhammad Sabil Fadhilah. "Saya tidak antikritik, saya terbuka, sudah ribuan kritik masuk. Seorang pemimpin tidak boleh antikritik, makanya saya tidak mengeluarkan statement yang antikritik," kata eks wali kota Bandung itu di Kota Bandung, Provinsi Jabar, Kamis (16/3/2023).
Sementara itu, Kepala Kantor Cabang Dinas (KCD) Pendidikan Jawa Barat Wilayah X, Ambar Triwidodo menyebut Sabil belum dikeluarkan. "Dapodik itu belum dikeluarkan, bisa dicek, masih ada," ujarnya, Kamis (16/3/2023).
Sabil selama ini mengajar di SMK Telkom Sekar Kemuning Cirebon. Selain itu, dia juga sempat mengajar di SMK Ponpes Manbaul Ulum Cirebon. Namun, Sabil sudah tidak mengajar lagi di SMK Ponpes Manbaul Ulum sejak dua tahun yang lalu. Meski demikian, Dapodik Sabil masih ada di Manbaul Ulum.
Ambar menyatakan, untuk mengeluarkan data seorang guru dari Dapodik, perlu persetujuan dari Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat. "Keluar itu harus ada approve dari fasilitator Dapodik di provinsi dan provinsi tidak pernah mengeluarkan itu. Walaupun dari sekolah sempat dikeluarkan, kami tidak meng-approve, maka yang bersangkutan tetap data ada di Dapodik," tegas Ambar.
Baca Juga: Ridwan Kamil Dicap Anti-kritik, Buntut Pro Kontra Guru di Cirebon Dipecat
Ridwan menuturkan, setiap kritikan atau pertanyaan dari pihak luar yang ditujukan kepada dirinya di jagat maya selalu dibalas berdasarkan lontaran gaya masyarakat tersebut. "Kalau keliru saya jawab dengan data. Kalau bercanda saya jawab dengan bercanda. Bahwa ada pihak sekolah yang merespons berbeda, itu jadi momentum peraturan mereka," kata Ridwan.
Karena itu, saat Muhammad Sabil Fadhilah mengkritiknya di Instagram dengan menggunakan kata 'maneh' yang artinya kamu dalam tingkatan tidak sopan, Ridwan menggaku hanya memerintahkan yayasan sekolah untuk cukup mengingatkan saja. Dia pun meminta hal itu berhenti sampai di situ.
Khazanah Islam: Awas! Ini Sederet Posisi Seks yang Dilarang dalam Islam, tapi Nomor 2 Sering Dilakukan