Menu


Jangan Dilakukan! Ini 6 Mitos Gunung Agung yang Misterius

Jangan Dilakukan! Ini 6 Mitos Gunung Agung yang Misterius

Kredit Foto: Instagram/Tauch Terminal Resort Tulamben

3. Tidak Mendaki di Hari-Hari Tertentu

Di Gunung Agung, ada sejumlah hari di mana orang-orang tidak dianjurkan untuk berkunjung atau mendaki. Hari-hari yang dimaksud yaitu Sabtu Kliwon, Rabu Wage dan Selasa Kliwon. Hari-hari tersebut merupakan payogaan Ida Bhatara di Gunung Agung yang membuat situasi Gunung Agung kurang kondusif untuk dikunjungi.

4. Jangan Sebut Kata Puyung

Kata “puyung” di Bali memiliki kata “kosong” atau “hampa”. Ketika musim panen buah belanding dan masyarakat sana menyebut kata tersebut, maka hasil panen mereka malah jadi hilang atau “kosong”. Amat disarankan wisatawan untuk tidak mengatakan kata tersebut agar tidak terjadi hal yang tidak-tidak.

Baca Juga: Inilah 5 Alasan Kenapa Bali Banyak Dikunjungi Turis Asing

5. Dilarang Menekan Lutut

Jika melakukan pendakian ke puncak Gunung Agung setelah melewati Pura Tirta Mas, pendaki tidak diperbolehkan untuk menekan lutut. Jika hal itu dilakukan, maka mereka tidak akan pernah bisa mencapai puncak dan itu masih terbukti sampai saat ini.

6. Tidak Berkunjung saat Piodalan Pasar Gunung Agung

Piodalan Pasar Gunung Agung adalah upacara penduduk Gunung Agung untuk menyucikan lokasi tempat mereka tinggal. Orang-orang luar dilarang berkunjung saat upacara berlangsung agar mereka tidak terganggu oleh hal-hal mistis yang bisa membahayakan.

Baca Juga: 5 Kelakuan Turis Asing di Bali Yang Bikin Resah Warga

Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO

Tampilkan Semua Halaman