Partai-partai politik yang berkoalisi masih berusaha meningkatkan pengaruhnya.
Kendati tiga poros yang sudah terbentuk telah memenuhi syarat mengusung pasangan capres-cawapres, nampaknya masing-masing koalisi butuh anggota baru untuk menambah rasa percaya diri.
Baca Juga: PPP Bertekad untuk Memilih Capres-Cawapres Secara Berhati-hati
Tren politik Indonesia sekarang ini seolah menunjukkan koalisi gemuk merupakan opsi utama. Padahal secara empiris, koalisi gemuk tidak menjamin kemenangan dalam pemilu, kecuali menjadi jalan pintas untuk menggaet figur populer di saat partai defisit tokoh-tokoh mumpuni.
"Koalisi besar memungkinkan untuk lebih mudah menarik tokoh populer sebagai kendaraan politik," kata peneliti politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Wasisto Raharjo Jati, di Jakarta, Kamis (16/3/2024).
Seluruh koalisi yang ada yakni Koalisi Indonesia Bersatu (KIB), Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR) dan Koalisi Perubahan berupaya mendapatkan tenaga tambahan. Komunikasi para ketua umum di luar koalisi dijalin dengan maksud saling lobi untuk menjadi anggota baru.
Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO