Mantan gubernur DKI Jakarta yang juga bakal calon presiden, Anies Baswedan, beberapa waktu lalu melakukan wawancara dengan ABC News Australia.
Dalam wawancara tersebut, Anies ditanya tentang label politik yang melekat pada dirinya yaitu politik identitas atau politisasi agama. Anies menggunakan politik identitas untuk melawan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) pada Pilkada DKI 2017.
Baca Juga: Ketika Ahmad Sahroni Berbeda dengan Surya Paloh soal Pilih Ahok atau Anies di Pilkada DKI 2017
Anies kemudian ditanya apakah dia menyesal menggunakan politisasi agama, yang mana dampaknya adalah memecah belah bangsa.
Namun Anies tidak mengakui bahwa dirinya terlibat dalam politisasi agama tersebut. Bahkan terkesan mewajarkan adanya politik identitas atau politisasi agama.
Hal ini disoroti oleh juru bicara Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Dedek 'Uki' Prayudi. Padahal jelas-jelas Anies menang karena memainkan sentimen agama.
Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024