Menu


Lihat Ada Kejanggalan, Korban Wahyu Kenzo Minta Kasusnya Transparan

Lihat Ada Kejanggalan, Korban Wahyu Kenzo Minta Kasusnya Transparan

Kredit Foto: Instagram/Wahyu Kenzo

"Kemudian Februari 2022 ada banyak robot trading yang bermasalah, tapi hanya ATG tidak mengalami hal serupa seperti yang lain. Sampai Maret 2022 saat semua robot trading mati, namun ATG masih berdiri tegak bahkan bisa mengambil uang walaupun terbatas," jelas Olive Lee.

Kemudian sampai pada momen di mana robot trading ATG bermasalah. Banyak member yang tidak bisa mengambil hasil dan uang simpanannya. Bahkan ada pembekuan dana oleh PPATK. Olive Lee pun baru menyadari kalau ATG juga bermasalah.

"Puncaknya pada 8 Maret lalu resmi memutuskan sang pemilik robot trading Wahyu Kenzo ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka atas tindakan pencucian uang dan atas dugaan penggelapan dana dari kasus robot trading yang dimilikinya dengan total kerugian di nilai Rp9 triliun," kata Olive. 

"Dengan jumlah member terdaftar sesuai dengan hasil informasi dari polisi sebanyak 25 ribu yang tersebar di berbagai negara," tambahnya. 

Namun Olive Lee sendiri melihat ada beberapa kejanggalan dalam kasus ATG milik Wahyu Kenzo ini. Salah satunya soal pernyataan polisi kalau membernya berjumlah 25 ribu. 

Padahal yang ia tahun, jumlah member lebih dari itu dan tersebar ke luar negeri hingga Prancis. Olive Lee pun meminta polisi untuk lebih transparan mengenai kasus ini.

"Ya saya dan member lain harapkan adanya kejelasan dan transparan dalam kasus ini. Namun saya juga menyampaikan apresiasi terhadap kinerja kepolisian yang luar biasa membantu masalah ini, terutama kepada Kapolresta Malang Kota, Kombes Pol Budhi Hermanto, dan jajaran Kepolisian dari Polda Jatim," pungkas Olive Lee.

Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024

Tampilkan Semua Halaman

Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Konten Jatim dengan Suara.com.