Menu


Lihat Ada Kejanggalan, Korban Wahyu Kenzo Minta Kasusnya Transparan

Lihat Ada Kejanggalan, Korban Wahyu Kenzo Minta Kasusnya Transparan

Kredit Foto: Instagram/Wahyu Kenzo

Konten Jatim, Jakarta -

Korban kasus investasi robot trading Auto Trade Gold (ATG) dengan tersangka Crazy Rich Surabaya Wahyu Kenzo berjumlah lebih dari 1.423 orang. Salah seorang korbannya bahkan sebriti, yaitu Olive Lee.

Olivie Lee mengaku menjadi korban robot trading ATG sejak 2021. Mantan host di JakTV ini mengaku tertarik ikut ATG karena banyak teman-temannya yang bergabung. Selain itu, keuntungan yang dijanjikan jug menggiurkan.

Baca Juga: Banyak Kepala Sekolah dan ASN di Riau Jadi Korban Investasi Bodong Robot Trading Milik Crazy Rich Surabaya Wahyu Kenzo

"Sebagai seorang pebisnis yang juga sudah pensiun tentulah ini peluang yang sangat bagus. Begitu beberapa bulan saya ada di dunia robot trading, saya melihat banyak member dari berbagai kalangan, seperti ibu rumah tangga, bapak-bapak yang terkena PHK dampak dari pandemi, bahkan orang-orang yang memiliki kebutuhan khusus. Saya pikir ini adalah bisnis yang luar biasa bisa menjadi solusi bagi berbagai lapisan," kata Olive Lee, mengutip Suara.com, Rabu (15/3/2023). 

Olive Lee awalnya sudah menjalankan bisnis pertunjukan. Namun karena pandemi COVID-19, bisnis miliknya terpaksa gulung tikar, karena hampir tidak ada acara pertunjukan musik hampir dua tahun. 

Alasan itu pula yang membuat perempuan yang kini menetap di Belanda itu tertarik bergabung di ATG.

"Kemudian Februari 2022 ada banyak robot trading yang bermasalah, tapi hanya ATG tidak mengalami hal serupa seperti yang lain. Sampai Maret 2022 saat semua robot trading mati, namun ATG masih berdiri tegak bahkan bisa mengambil uang walaupun terbatas," jelas Olive Lee.

Kemudian sampai pada momen di mana robot trading ATG bermasalah. Banyak member yang tidak bisa mengambil hasil dan uang simpanannya. Bahkan ada pembekuan dana oleh PPATK. Olive Lee pun baru menyadari kalau ATG juga bermasalah.

"Puncaknya pada 8 Maret lalu resmi memutuskan sang pemilik robot trading Wahyu Kenzo ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka atas tindakan pencucian uang dan atas dugaan penggelapan dana dari kasus robot trading yang dimilikinya dengan total kerugian di nilai Rp9 triliun," kata Olive. 

"Dengan jumlah member terdaftar sesuai dengan hasil informasi dari polisi sebanyak 25 ribu yang tersebar di berbagai negara," tambahnya. 

Namun Olive Lee sendiri melihat ada beberapa kejanggalan dalam kasus ATG milik Wahyu Kenzo ini. Salah satunya soal pernyataan polisi kalau membernya berjumlah 25 ribu. 

Padahal yang ia tahun, jumlah member lebih dari itu dan tersebar ke luar negeri hingga Prancis. Olive Lee pun meminta polisi untuk lebih transparan mengenai kasus ini.

"Ya saya dan member lain harapkan adanya kejelasan dan transparan dalam kasus ini. Namun saya juga menyampaikan apresiasi terhadap kinerja kepolisian yang luar biasa membantu masalah ini, terutama kepada Kapolresta Malang Kota, Kombes Pol Budhi Hermanto, dan jajaran Kepolisian dari Polda Jatim," pungkas Olive Lee.

Khazanah Islam: Masuk Daftar Nominator Warisan Budaya Tak Benda, Reog Ponorogo Segera Diakui UNESCO

Artikel ini merupakan kerja sama sindikasi konten antara Konten Jatim dengan Suara.com.