Penerapan Batil dalam Keseharian
Sesuatu yang batil terkadang terjadi ketika umat Muslim menjalankan kehidupan mereka. Namun, perlu dicatat bahwa tidak semua hal yang bersifat batil atau salah akan membawa dosa.
Sebagai contoh, ketika seseorang berwudhu tidak sesuai dengan urutan yang diajarkan, maka wudhu orang tersebut tidak sah dan salatnya nanti tidak akan diterima. Tetapi, dirinya tidak akan mendapat dosa dan hanya diminta untuk mengulang wudhu sesuai dengan ajaran.
Ini juga berkaitan dengan berpengaruh atau tidaknya perbuatan batil ini terhadap kehidupan akhirat. Contohnya, jika ada orang yang memilih tidur siang alih-alih bekerja, kegiatan ini bisa dikatakan sebagai sia-sia alias batil. Namun, hal ini tidak akan mempengaruhi kehidupan di akhirat nanti.
Baca Juga: Muslim Wajib Tahu! Ini Alasan Al-Qur’an Disebut Al-Haq
Kaitan Batil dan Haq
Meskipun begitu, ada juga kegiatan batil yang jelas-jelas melanggar syariat Agama Islam dan tidak benar untuk dilakukan. Jenis kebatilan inilah yang sudah pasti dilarang dan berlawanan dengan haq atau kebenaran yang diajarkan.
Batil dan haq adalah sesuatu yang saling berkaitan dalam Agama Islam. Seperti yang tadi dijelaskan di atas, jika ada perbuatan benar, dikenal dengan istilah haq, maka ada juga perbuatan salah, yang disebut pula dengan sebutan “batil”.
Sebagai umat Muslim, wajib hukumnya untuk melaksanakan hal-hal yang bersangkutan dengan kebaikan dan kebenaran dan menghindari perbuatan batil atau salah.
Baca Juga: Apa Itu Haq dalam Agama Islam? Kebenaran dalam Hidup Manusia