Oleh karena itu, sebaiknya matematika tidak selalu dipatok terhadap jawaban, melainkan terhadap cara penyelesaian. Ada beberapa cara untuk menyelesaikan sebuah soal. Selama siswa sudah memahami cara menyelesaikan soal, maka itu sudah lebih dari cukup untuk menilai kemampuannya.
Baca Juga: Apa Itu Bilangan Pi Yang Jadi Ide untuk Hari Matematika Internasional?
3. Terlalu Banyak Mengingat Rumus
Banyak siswa yang berjuang dengan matematika dengan cara menghafal semua rumus serta segala macam cara yang ada untuk menyelesaikan soal. Pada kenyataannya, menghafal hanyalah salah satu bagian dari belajar matematika.
Dengan menghafal, siswa tidak akan mampu mengaplikasikan hal ini terhadap keseharian. Jadi, perubahan terhadap metode menghafal menjadi memahami rumus itu dianjurkan agar siswa bisa mencoba menerapkan rumus itu dengan keseharian mereka.
Baca Juga: Sejarah Hari Ini: Peringatan Hari Matematika Internasional
4. Harus Selalu Salah Sebelum Benar
Belajar matematika membutuhkan banyak kesalahan. Siswa harus mengulangi jenis pertanyaan yang sama berulang kali sampai mereka mendapatkan jawaban yang benar, dan ini bisa membuat frustrasi. Mendapat jawaban yang salah secara berulang dapat mengurangi kepercayaan diri para siswa, membuat mereka menghindari matematika.
Agar menghindari hal ini terjadi, penting untuk membuat siswa belajar secara perlahan dan tidak terburu-buru agar mereka bisa memahami esensi dari suatu topik. Lambat laun, mereka akan terbiasa dan pada akhirnya mampu mengerjakan soal yang lebih sulit.
Khazanah Islam: Pujian untuk Ambisi Berkelanjutan, Warta Ekonomi Gelar Indonesia Most Visionary Companies Awards 2024